TEMPO.CO, Jakarta - Brunei mencatat kasus harian Covid-19 tertinggi pada Minggu, 17 Oktober 2021, dengan 504 orang terinfeksi. Kasus baru ini kebanyakan berasal dari klaster pekerja migran.
Enam pasien virus corona meninggal dalam semalam, yang merupakan jumlah kematian tertinggi dalam satu hari, meskipun hanya lima yang dikategorikan sebagai kematian terkait Covid-19.
Menteri Kesehatan Mohd Isham Hj Jaafar mengatakan, lebih dari setengah kasus baru yang dilaporkan pada hari Minggu berasal dari asrama pekerja, yang sering sempit dan penuh sesak.
Dari empat klaster baru yang teridentifikasi, tiga di antaranya berasal dari ruang staf perusahaan konstruksi.
“Kami berharap kerjasama dari pengusaha, agar mereka memiliki SOP untuk menahan penyebaran [Covid-19] di asrama mereka. Jadi sekarang ini sedang diawasi oleh badan khusus,” katanya seperti dikutip The Scoop, Minggu, 17 Oktober 2021.
Infeksi virus corona telah meningkat sebesar 49 persen dalam dua pekan, dengan 1.880 kasus baru tercatat dari 11-17 Oktober 2021, dibandingkan dengan 1.264 pada minggu sebelumnya.
Dari 3.144 kasus yang terdeteksi dalam dua minggu terakhir, 51 persen ditemukan di asrama pekerja.
Antara melaporkan, semua kasus yang baru dilaporkan merupakan penularan lokal. Sumber 203 kasus lokal masih dalam penyelidikan, empat klaster baru telah terdeteksi dan tiga klaster ditutup menyusul tidak adanya kasus baru di klaster tersebut selama 28 hari. Kini terdapat total 170 kasus aktif klaster.
Menteri kesehatan mengatakan sebagian besar kasus ini memiliki gejala ringan dan diisolasi, dengan hanya 23 yang dibawa ke pusat karantina pemerintah untuk pemantauan kesehatan yang lebih intensif.
Sejak Kementerian Kesehatan memberlakukan kembali kebijakan karantina rumah pada 8 Oktober, total 507 orang dengan Covid-19 diizinkan untuk isolasi mandiri di rumah.
Dengan penambahan 504 kasus baru, jumlah orang dengan infeksi aktif mencapai 2.741. Jumlah kumulatif kasus Covid-19 hingga saat ini adalah 10.860 dengan 49 orang meninggal.
Sekitar 75 persen populasi telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, sementara 51 persen telah divaksinasi lengkap.
Menanggapi pertanyaan apakah pemerintah akan mencabut pembatasan menunggu 80 persen populasi divaksinasi penuh, menteri kesehatan mengatakan komite khusus menteri kabinet telah dibentuk untuk membahas kapan ekonomi dapat dibuka kembali.
“Nanti akan dibahas, apakah akan dilakukan saat tingkat vaksinasi mencapai 70 persen atau 80 persen untuk dua dosis… Ini akan diumumkan ke publik, ketika kita mencapai setidaknya 70 persen vaksinasi penuh,” katanya.