Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tokoh Rohingya Ditembak Mati di Kamp Pengungsi Bangladesh

Reporter

image-gnews
Pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di pesisir Kuala Simpang Ulim memperlihatkan kartu identitas yang dikeluarkan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) saat pendataan di Aceh Timur, Aceh, Sabtu, 5 Juni 2021. Sebanyak 81 pengungsi dari suku Rohingya yang terdampar pada 4 Juni lalu hingga saat ini masih ditempatkan di pulau Idaman sebelum direlokasi ke tempat lain. ANTARA FOTO / Irwansyah Putra
Pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di pesisir Kuala Simpang Ulim memperlihatkan kartu identitas yang dikeluarkan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) saat pendataan di Aceh Timur, Aceh, Sabtu, 5 Juni 2021. Sebanyak 81 pengungsi dari suku Rohingya yang terdampar pada 4 Juni lalu hingga saat ini masih ditempatkan di pulau Idaman sebelum direlokasi ke tempat lain. ANTARA FOTO / Irwansyah Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin muslim Rohingya, Mohib Ullah, ditembak sekelompok orang bersenjata di kamp pengungsi di Bangladesh selatan pada Rabu, 29 September 2021. Menurut juru bicara PBB dan seorang pejabat polisi setempat, situasi keamanan di kamp pengungsi terbesar di dunia itu memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

Mohib Ullah, yang berusia akhir 40-an, adalah salah satu pemimpin dari beberapa kelompok komunitas terbesar Rohingya. Sekitar 730 ribu muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar akibat kekerasan oleh junta militer pada Agustus 2017.

Mohib Ullah pernah diundang ke Gedung Putih dan untuk berbicara dengan Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dia merupakan salah satu pendukung paling terkenal untuk Rohingya, minoritas Muslim yang telah teraniaya selama beberapa generasi.

Rafiqul Islam, seorang wakil pengawas polisi di kota terdekat Cox's Bazar, mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa Mohib Ullah telah ditembak mati. Namun ia tak merinci pelaku maupun penyebabnya.

Seorang juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mengatakan PBB berduka atas pembunuhan Mohib Ullah. "Kami terus berhubungan dengan otoritas penegak hukum yang bertugas menjaga perdamaian dan keamanan di kamp-kamp," kata juru bicara itu.

Lembaga nirlaba yang dibuat Mohib Ullah, Arakan Rohingya Society for Peace and Human Rights, mendokumentasikan kekejaman yang diderita etnis Rohingya di Myanmar. Menurut PBB, kekerasan itu bertujuan genosida terhadap Rohingya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di kamp pengungsi Bangladesh, Mohib Ullah pergi dari tenda ke tenda untuk mendata pembunuhan, pemerkosaan, dan pembakaran terhadap etnis Rohingya. Data itu dibagikan kepada penyelidik internasional.

Saat berbicara di Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Mohib Ullah mengatakan Rohingya menginginkan lebih banyak suara untuk masa depan mereka. Akibat kegigihannya memperjuangkan etnis Rohingya, Ullah menjadi sasaran kelompok garis keras dan menerima ancaman pembunuhan.

"Jika saya mati, saya baik-baik saja. Saya akan memberikan hidup saya," katanya dalam wawancara dengan Reuters pada 2019.

Baca: Militer Myanmar Bebaskan Wirathu, Biksu anti-Muslim Rohingya

CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

3 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

10 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

10 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Serangan Militer Israel di Tepi Barat Tewaskan Lima Warga Palestina

12 hari lalu

Kendaraan militer melaju di jalan selama serangan Israel di Tulkarm, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 18 Februari 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Serangan Militer Israel di Tepi Barat Tewaskan Lima Warga Palestina

Setidaknya lima warga Palestina, termasuk seorang remaja, tewas dalam serangan militer Israel di kota Tulkarem, Tepi Barat yang diduduki.


Serangan Iran Tak Kendurkan Israel Tetap Gempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Palestina

12 hari lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara, 3 Januari 2024. Lebih dari 22.000 orang meninggal dalam aksi genosida Israel di Palestina sejak Oktober 2023. REUTERS/Emad Gabon
Serangan Iran Tak Kendurkan Israel Tetap Gempur Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Palestina

Israel terus luncurkan serangan ke wilayah Jabalia, Gaza meski dikejutkan serangan Iran pekan lalu.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

27 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

34 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

42 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

55 hari lalu

Suasana pemeriksaan kesehatan deteni atau tahanan WNA di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta di Cengkareng, Jakarta Barat. Foto: TEMPO/ JONIANSYAH HARDJONO
Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang


Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

1 Maret 2024

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk berbicara saat konferensi pers di Amman, Yordania 10 November 2023. REUTERS/Alaa Al Sukhni
Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

Komisi Tinggi HAM PBB menyoroti isu yang masih berlangsung di Myanmar, yaitu kekuasaan junta Myanmar dan persekusi etnis Rohingya.