Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Desa di China Ini Bayar Pasangan yang Bersedia Punya Anak Rp 7 Juta per Bulan

Reporter

image-gnews
Anak-anak tampak membersihkan daun untuk membuat Zongzi di sebuah taman kanak-kanak di Kota Tongren, Provinsi Guizhou, China barat daya, 24 Juni 2020. Festival Perahu Naga, yang juga disebut Festival Duanwu, dirayakan secara tradisional pada hari kelima bulan kelima pada kalender bulan China. Tahun ini, festival tersebut jatuh pada 25 Juni. Selama festival, warga China memakan Zongzi, sejenis kue beras ketan, dan menggelar lomba perahu naga. Xinhua/Ou Xiudeng
Anak-anak tampak membersihkan daun untuk membuat Zongzi di sebuah taman kanak-kanak di Kota Tongren, Provinsi Guizhou, China barat daya, 24 Juni 2020. Festival Perahu Naga, yang juga disebut Festival Duanwu, dirayakan secara tradisional pada hari kelima bulan kelima pada kalender bulan China. Tahun ini, festival tersebut jatuh pada 25 Juni. Selama festival, warga China memakan Zongzi, sejenis kue beras ketan, dan menggelar lomba perahu naga. Xinhua/Ou Xiudeng
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah desa di China yaitu Huangzhugen di Kota Lianjiang di provinsi Guangdong selatan akan membayar penduduknya US$ 510 atau sekitar Rp 7,2 juta per bulan untuk mensubsidi bayi yang baru lahir setelah 1 September 2021. Media Global Times melaporkan keluarga akan menerima subsidi bulanan hingga bayi berusia 2,5 tahun. Jumlah total subsidi bisa mencapai US$ 15 ribu atau sekitar Rp 213 juta untuk setiap bayi.

Menurut data resmi, pendapatan rata-rata tahunan di Lianjiang adalah US$ 3.295 atau Rp 46,4 juta per orang pada 2019. Subsidi untuk bayi itu adalah sumbangan dari seorang pria kaya di Desa Huangzhugen.

Saat ini China sedang menghadapi krisis demografi. Bulan lallu pemerintah China mengesahkan kebijakan tiga anak. Namun mahalnya biaya hidup membuat pasangan muda di China ragu untuk menambah anggota keluarganya. Kebijakan pemerintah berdasarkan sensus 2020, pertumbuhan populasi di China melambat dalam beberapa dekade terakhir.

Sejumlah daerah di China selain Desa Huangzhugen juga menawarkan insentif serupa. Kabupaten Linze, di provinsi Gansu barat laut, menawarkan subsidi real estat US$ 6.200 untuk pasangan yang memiliki dua atau tiga anak, menurut Global Times. Pemerintah daerah juga berencana menawarkan subsidi tunai hingga US$ 1.500 per bayi per tahun untuk keluarga dengan dua atau tiga anak.

Panzhihua, sebuah kota di provinsi Sichuan, juga memberikan bantuan tunai kepada keluarga dengan dua atau tiga anak, seharga US$ 80 per bulan untuk setiap bayi.

Langkah-langkah serupa telah diterapkan di negara-negara Asia lainnya yang mengalami krisis demografis serupa. Kota Nagi di Jepang menjadi kisah sukses setelah membayar pasangandi sana untuk memiliki lebih banyak anak. Setiap anak akan mendapat insentif berbeda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dan di Singapura, yang termasuk salah satu negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia, pemerintah menawarkan pembayaran kepada calon orang tua yang bersedia punya anak selama pandemi virus corona.

Namun di China, upaya meningkatkan jumlah anak mendapat protes dari kaum wanita. Tunjangan tak menyelesaikan masalah seperti ketidaksetaraan gender yang mengakar, kurangnya cuti untuk ayah, meningkatnya biaya hidup, dan berkurangnya kesempatan kerja untuk para ibu.

Memiliki lebih banyak anak membuat perempuan sering kali mengorbankan karirnya. Mereka juga menghadapi diskriminasi di tempat kerja karena tanggung jawab terbagi antara mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga. Dengan semakin banyaknya wanita yang mengenyam pendidikan perguruan tinggi dan memasuki dunia kerja, maka semakin sedikit yang siap untuk berkorban.

Baca: China Bangun Proyek Lithium di Sulawesi Senilai Hampir Rp 5 Triliun

CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

3 hari lalu

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.


Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

5 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. SYL disangkakan dengan Pasal 12 huruf e dan 12B UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.


Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

6 hari lalu

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak. Foto: Canva
Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

10 hari lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

11 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

11 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.