TEMPO.CO, Jakarta - Namibia telah mendeteksi sebuah penyakit menular kaki-dan-mulut (FMD) di negara itu. Kementerian Pertanian Namibia pada Kamis, 23 September 2021, menyatakan penyakit ini telah berdampak buruk pada ribuan sapi ternak.
Penyakit FMD menular pada hewan ternak seperti sapi, domba dan hewan jenis cloven-hoofed. Namun tidak menular ke manusia. Hewan yang tertular penyakit ini akan menimbulkan luka dan pincang.
Ilustrasi domba, bulu domba. Times India
Jenis penyakit ini pertama kali menular pada Mei lalu di Zambezi, wilayah di Namibia yang berbatasan dengan Zambia. Hewan-hewan ternak yang sudah mendapat suntik vaksin, tetap bisa tertular penyakit ini. Walhasil, otoritas pun waswas karena angka infeksi akan tetap tinggi sehingga diperlukan investigasi lebih lanjut.
“Penting untuk menyoroti bahwa FMD jenis O juga bisa menular pada kambing dan domba. Hewan-hewan itu, lalu bisa menularkan lebih lanjut pada hewan lain yang kondisinya rentan,” kata Carl Schlettwein, Menteri Pertanian Namibia.
Baca Juga:
Schlettwein mengatakan varian baru FMD terdeteksi pada awal Agustus 2021 untuk pertama kali di wilayah selatan Namibia. Sejumlah investigasi yang dilakukan menemukan penyakit menular pada hewan ini muncul di Zambia melalui pergerakan hewan ternak lintas perbatasan.
Schlettwein pun memperintakan ekspor daging dari Namibia, bisa saja terdampak dari wabah penyakit ini. Ekspor daging dari Namibia biasa diekspor ke Cina, Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat.
“Ini juga bisa berdampak negatif pada kesepakatan dagang, yang baru-baru ini ditanda-tangani Namibia dengan negara-negara seperti Ghana untuk ekspor daging dan produk olahan daging,” kata Schlettwein.
Baca juga: Pakar Sebut Cara Menghindari Pemicu Asma selain Obat
Sumber: Reuters