TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Australia memberikan dana hibah kepada 21 WNI yang pernah kuliah di Australia. Dana hibah, yang besarnya sampai A$15.000 per orang itu, ditujukan untuk membantu menjalankan proyek para alumni di bidang edukasi, perdagangan, pertanian, kesehatan masyarakat, dan sektor pelayanan disabilitas.
Kedutaan Besar Australia dalam keterangan pada Kamis, 23 September 2021, menjelaskan dana hibah yang dikucurkan ini adalah bagian dari putaran kedua Skema Dana HibahAlumni/Alumni Grant Scheme (AGS) 2021.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, memberikan ucapan selamat kepada para peserta yang lolos seleksi mendapatkan dana hibah tersebut.
“Sungguh luar biasa melihat Alumni Australia memanfaatkan pengalaman mereka di Australia untuk berkontribusi bagi lingkungan dan komunitas professional mereka melalui proyek-proyek ini,” kata Williams.
Ke-21 peserta yang berhasil akan menerima dana hingga A$15.000 per orang (Rp 213 juta). Proyek-proyek lulusan Australia yang lolos ini, akan dilaksanakan melalui peningkatan kapasitas, pengembangan masyarakat, riset, dan kegiatan inovatif.
Sebanyak 38% proyek yang telah disetujui pada putaran ini sepenuhnya akan secara langsung memberikan manfaat bagi masyarakat yang terkena dampak pandemi global.
Sejak2014, Australia total telah mendukung 257 proyek AGS yang turut berkontribusi dalam memperkuat kemakmuran Indonesia dan membantu masyarakat yang kurang beruntung. Skema Dana Hibah alumni Australia, terbuka bagi semua WNI yang lulus dari institusi pendidikan tinggi di Australia, termasuk mereka yang kuliah dengan biaya sendiri dan alumni studi atau program jangka pendek di Australia.
Baca juga: Kapal Penjaga Pantai Amerika Latihan Bersama Bakamla Indonesia