TEMPO.CO, Jakarta - Aliran lava dari letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Kepulauan Canary, Spanyol, telah mendesak sekitar 5.500 warga dan 100 rumah rusak. Aliran lava bergerak lebih lambat dari yang diperkirakan.
Aliran batu dan lumpur dari letusan gunung belum mencapai Samudera Atlantik pada Senin pagi, 20 September 2021, seperti yang diperkirakan sebelumnya. Sejumlah ahli mengatakan jika hal tersebut terjadi, itu malah bisa memicu lebih banyak ledakan dan awan gas beracun.
“Pergerakan lava lebih lambat dari diprediksi awal. Belum ada kemajuan besar sepanjang hari ini,” kata Miguel Angel Morcuende, koordinator bidang kedaruratan Spanyol, Senin, 20 September 2021.
Sebuah rumah hangus terbakar akibat lahar dari letusan gunung berapi di taman nasional Cumbre Vieja di Los Llanos de Aridane, di Pulau Canary La Palma, Senin, 20 September 2021. Sekitar 360 turis dievakuasi dari sebuah resor di La Palma setelah letusan dan dibawa ke pulau terdekat Tenerife dengan perahu. REUTERS/Borja Suarez
Pada Senin malam, 20 September 2021, aliran sungai lava dari gunung berapi sudah setengah jalan menuju ke pantai.
Gunung berapi Cumbre Vieja pertama kali meletus pada Minggu, 19 September 2021. Pijaran lava sampai setinggi ratusan meter ke udara. Bencana alam ini telah meluluh-lantakkan hutan – hutan di sekitar dan mengirimkan lumpur ke lautan.
Gunung berapi Cumbre Vieja terletak di paling barat Kepulauan Canary, Spanyol. Sejauh ini, tidak ada korban jiwa dan korban luka-luka. Gambar yang diambil lewat drone memperlihatkan ada dua aliran lava hitam yang menuruni sisi bara gunung menuju laut.
Sekitar 100 rumah terdampak erupsi gunung berapi ini. Masyarakat dihimbau untuk tidak khawatir soal keselamatan mereka selama mereka mengikuti arahan otoritas.
Baca juga: Gunung Cumbre Vieja di Spanyol Meletus
Sumber: Reuters