TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Prancis pada Senin, 20 September 2021, mengutarakan bahwa Prancis akan meminta penjelasan dan klarifikasi saat Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan pertemuan pada pekan ini. Prancis meminta penjelasan dari Amerika Serikat setelah tercetusnya kesepakatan soal kapal selam.
Menurut Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian Amerika Serikat harus mempertimbangkan kepentingan sekutu-sekutunya di Eropa.
Ketegangan ini bermula ketika Australia memutuskan menghentikan pengadaan kapal selam diesel dari Prancis, yang bernilai USD 40 miliar (Rp 570 miliar). Sebagai gantinya, Australia ikut perjanjian dengan Amerika Serikat dan Inggris (AUSKUS) untuk pengadaan 8 kapal selam nuklir.
Prancis kecewa dengan keputusan itu dan mengklaim tidak diberi tahu kalau perjanjian yang diteken pada 2016 lalu akan dibatalkan.
Sebelumnya, Prancis membatalkan pertemuan antara Panglima Militer Florence Parly dengan Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, yang seharusnya diselenggarakan pada pekan ini. Keputusan itu diambil setelah Australia membatalkan pembelian sebuah kapal selam dengan Paris sebagai bentuk dukungan atas sebuah kesepakatan, yang dicapai antara Washington dan London.
Baca Juga:
Sumber mengatakan keputusan untuk membatalkan rapat ini diambil oleh Parly. Kementerian Pertahanan Prancis tidak mau berkomentar atas persoalan ini. Sikap yang sama juga dilakukan oleh Kementerian Pertahanan Inggris.
Australia membatalkan kontrak pembelian kapal selam dari Prancis bernilai multi-miliar-dolar Amerika, di mana kontrak atas jual – beli ini ditanda-tangani pada 2016 lalu. Keputusan Australia ini telah memicu sebuah krisis diplomasi. Paris memanggil duta besarnya untuk Amerika Serikat dan Australia.
Paris mengklaim keputusan menarik dua duta besarnya tak perlu konsultasi dulu dengan sekutu-sekutunya. Sedangkan Australia mengatakan telah menjelaskan sejak berbulan-bulan lalu kegelisahan mereka terhadap kontrak pembelian kapal selam itu.
Baca juga: Korea Utara Sebut Proyek Kapal Selam Nuklir Australia - Amerika Berbahaya
Sumber: Reuters