Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Simpanan Negara Menipis, Afghanistan Kesulitan Gaji Pegawai Negeri Sipil

Reporter

image-gnews
Seorang pria menghitung uang saat menunggu pelanggan di pasar pertukaran uang, menyusul pembukaan kembali bank dan pasar setelah Taliban mengambil alih di Kabul, Afghanistan, 4 September 2021. REUTERS/Stringer
Seorang pria menghitung uang saat menunggu pelanggan di pasar pertukaran uang, menyusul pembukaan kembali bank dan pasar setelah Taliban mengambil alih di Kabul, Afghanistan, 4 September 2021. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Afghanistan sedang berupaya menggaji pekerja sektor publik, kata kementerian keuangan pada Kamis, ketika pemerintahan Taliban berupaya menggerakan ekonomi yang macet dan cadangan keuangan negara semakin menipis.

Bahkan sebelum gerakan itu merebut Kabul bulan lalu, banyak pegawai negeri sipil mengatakan mereka belum digaji selama berminggu-minggu. Situasi ini diperburuk dengan bank-bank yang memberlakukan batasan ketat pada penarikan tunai sementara harga kebutuhan pokok naik.

Kementerian Keuangan Afghanistan mengatakan "masalah teknis" telah menyebabkan penundaan pembayaran gaji tetapi tim khusus bekerja untuk menyelesaikan masalah penggajian secepat mungkin.

"Staf administrasi publik yang terhormat dapat melanjutkan pekerjaan mereka tanpa khawatir," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya, dilaporkan Reuters, 17 September 2021.

Pernyataan itu tidak berisi rincian lebih lanjut dan tidak jelas kapan gaji akan dibayarkan.
Geti, seorang guru di sekolah negeri, kembali ke pekerjaannya seminggu setelah Taliban berkuasa, tetapi dia belum menerima gajinya.

"Saya tidak mendapatkan gaji selama dua bulan. Saya menghadapi masalah ekonomi. Guru di sekolah saya adalah satu-satunya pencari nafkah bagi keluarga mereka," katanya kepada TOLONews.

Puluhan warga Afghanistan mengantre memasuki bank di sebuah jalan di Kabul, Afghanistan, 4 September 2021. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

Masalah finansial juga menyebabkan penutupan kantor pemerintahan. Warga menyuarakan keprihatinan atas penutupan beberapa kantor di seluruh negeri. "Saya datang untuk mengambil Kartu Identitas saya. Proses belum dilanjutkan. Saya meminta agar prosesnya segera dimulai," kata Enayatullah, seorang warga Kabul yang masih belum mendapat kartu tanda penduduknya.

Seorang pejabat di Otoritas Pencatatan Sipil Pusat Afghanistan, ACCRA, mengatakan bahwa kartu identitas nasional telah dicetak dan akan didistribusikan minggu depan. "Kami memulai pekerjaan kami. Kami akan membagikan kartu identitas tercetak pada hari Sabtu," kata Hazarat Mohammad.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Perdana Menteri kabinet sementara Mullah Mohammad Hassan Akhund pada pertemuan Rabu memerintahkan semua kementerian dan beberapa kantor pemerintah lainnya untuk segera mulai memberikan layanan kepada rakyat.

"Kami akan menyaksikan lebih banyak perbaikan di pemerintahan, dan masalah gaji akan ditangani," kata Saaed Khosti, anggota komisi budaya Taliban.

Penundaan gaji pegawai negeri sipil terjadi ketika pemerintah baru bergulat dengan kekurangan uang tunai yang parah, dengan lebih dari US$9 miliar (Rp128 triliun) cadangan yang disimpan di luar Afghanistan masih diblokir.

Dana Moneter Internasional (IMF) pada Kamis memperingatkan Afghanistan sedang menghadapi krisis kemanusiaan, tetapi IMF masih akan menahan pendanaannya ke negara itu.

Penerbangan bantuan telah mulai membawa pasokan darurat ke Afghanistan, di mana kekeringan parah di sebagian besar negara telah menyebabkan jutaan orang dalam bahaya kelaparan. Tetapi kekurangan uang dan kehilangan miliaran dolar AS bantuan asing untuk pemerintahan sebelumnya bertahan, kini membuat ekonomi Afghanistan hampir runtuh.

Baca juga: Warga Afghanistan Harus Meloakkan Barang untuk Bisa Makan

REUTERS | TOLONEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.


Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

3 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

5 hari lalu

Aktivitas bongkar muat gandum dari Australia di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa 20 Desember 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari-November 2022, Indonesia telah mengimpor sebanyak 8,43 juta ton gandum. Tempo/Tony Hartawan
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.


Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

7 hari lalu

Pergerakan Rupiah terhadap Dolar AS 6-15 April 2024. (Google.com)
Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.


Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

8 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.


Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

8 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kata sambutan saat peresmian Indonesia Incorporated di Far East Finance Center, Hong Kong, Jumat 30 Juni 2023. Indonesia Incorporated berisikan gabungan dari berbagai BUMN yang berbisnis di Hong Kong dan berfungsi sebagai Business Center dan Business Hub untuk negara-negara di Asia Utara. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.


Erick Thohir Arahkan BUMN Beli Dolar Secara Optimal dan Sesuai Kebutuhan

8 hari lalu

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat ditemui di sela-sela acara ACE Youth Summit 2023 di TMII, Jakarta Timur pada Sabtu, 28 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Erick Thohir Arahkan BUMN Beli Dolar Secara Optimal dan Sesuai Kebutuhan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut kenaikan harga energi global berdampak pada porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) BUMN.