Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasukan Eritrea dan Milisi Tigray Dituding Memperkosa Pengungsi

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Seorang wanita menggendong bayi saat dia mengantre untuk mendapatkan makanan, di sekolah dasar Tsehaye, yang diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi orang-orang yang terlantar akibat konflik, di kota Shire, wilayah Tigray, Ethiopia, 15 Maret 2021. REUTERS/Baz Ratner/File Photo
Seorang wanita menggendong bayi saat dia mengantre untuk mendapatkan makanan, di sekolah dasar Tsehaye, yang diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi orang-orang yang terlantar akibat konflik, di kota Shire, wilayah Tigray, Ethiopia, 15 Maret 2021. REUTERS/Baz Ratner/File Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Eritrea dan milisi Tigray dituding memperkosa, menahan, dan membunuh pengungsi di wilayah utara Tigray, Ethiopia, kata pengawas hak asasi internasional, Kamis, 16 Januari 2021.

Laporan Human Rights Watch merinci serangan di sekitar dua kamp pengungsi di Tigray, tempat pemberontak memerangi pemerintah Ethiopia dan Eritrea dalam konflik yang mengguncang wilayah Tanduk Afrika sejak November lalu.

Puluhan ribu warga Eritrea mengungsi ke Tigray, sebuah provinsi pegunungan miskin berpenduduk sekitar 5 juta orang.

Milisi Tigray mencurigai mereka karena berkebangsaan sama dengan tentara Eritrea.

"Pembunuhan, pemerkosaan, dan penjarahan yang mengerikan terhadap pengungsi Eritrea di Tigray jelas merupakan kejahatan perang," kata Laetitia Bader, direktur Human Rights Watch (HRW) wilayah Tanduk Afrika kepada Reuters.

Reuters juga mewawancarai 28 pengungsi dan sumber lainnya, termasuk mengambil gambar dari citra satelit.

Peta Ethiopia (ctfassets.net)

Menteri Informasi Eritrea tidak membalas panggilan untuk dimintai konfirmasi tentang tuduhan ini.

Pemerintah Eritrea sebelumnya membantah adanya kekerasan pada pengungsi, dan mengatakan pasukan mereka tidak menargetkan warga sipil.

Seorang juru bicara Front Pembebasan Rakyat Tigray mengatakan pasukan Tigray berseragam formal baru saja pindah ke daerah itu dan kemungkinan pelanggaran dilakukan oleh milisi lokal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sebagian besar pasukan kami pindah ke daerah-daerah itu bulan lalu. Ada kehadiran tentara Eritrea yang besar di sana," kata Getachew Reda kepada Reuters.

"Jika ada kelompok main hakim sendiri yang bertindak di saat situasi panas, saya tidak bisa mengesampingkannya."

Penyelidik internasional dipersilakan untuk mengunjungi daerah itu, katanya.

Sebelum konflik Tigray, Ethiopia menampung sekitar 150.000 pengungsi Eritrea, yang melarikan diri dari kemiskinan dan pemerintahan otoriter.

Sebagian besar laporan berfokus pada dua kamp - Shimelba dan Hitsats - yang hancur selama pertempuran. HRW mengutip data badan pengungsi PBB UNHCR bahwa 7.643 dari 20.000 pengungsi yang kemudian tinggal di kamp Hitsats dan Shimelba masih belum ditemukan.

UNHCR  mengatakan "terkejut" dengan laporan "penderitaan luar biasa" di kamp-kamp pengungsi, yang tidak dapat diakses dari November hingga Maret 2021.

"Kami sangat khawatir tentang situasi saat ini lebih dari 20.000 pengungsi Eritrea yang tinggal di kamp Mai Aini dan Adi Harush di Tigray selatan," kata UNHCR kepada Reuters. Ada kekurangan makanan dan air yang parah dan perawatan kesehatan tidak tersedia.

Konflik Tigray berawal dari Pemllu yang digelar di sana pada 4 November 2020. Tigray merupakan bagian dari federasi Ethiopia, yang menuduh Pemilu itu ilegal dan sebagai pembangkangan. Akibatnya, terjadilah perang saudara yang juga melibatkan Eritrea, sekutu Ethiopia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

24 hari lalu

British Museum. Wikipedia
British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

British Museum berstatus dalam penyidikan setelah diadukan menyembunyikan artefak-artefak yang disucikan umat kristen Ethiopia.


Sejarah Kopi di Indonesia dan Legenda Ethiopia

23 Februari 2024

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Sejarah Kopi di Indonesia dan Legenda Ethiopia

Sejarah kopi di Indonesia dan legenda Ethiopia, sejarah kopi di dunia.


Ethiopia Hanya Perbolehkan Kendaraan Listrik untuk Beroperasi di Jalan

14 Februari 2024

Sebuah kendaraan listrik sedang mengisi daya di SPKLU Gambir, Jakarta, 19 Juli 2022. TEMPO/Wawan Priyanto
Ethiopia Hanya Perbolehkan Kendaraan Listrik untuk Beroperasi di Jalan

Ethiopia menjadi negara di Afrika Timur pertama yang melarang kendaraan bermesin pembakaran internal dan hanya memperbolehkan kendaraan listrik.


We Are the World 1985, Lagu Legendaris Musisi Usa For Africa Buat Atasi Kelaparan Ethiopia

28 Januari 2024

Musisi USA for Africa yang menyanyikan lagu We are The World pada 1985. People
We Are the World 1985, Lagu Legendaris Musisi Usa For Africa Buat Atasi Kelaparan Ethiopia

Pada hari ini, 28 Januari, di 1985, kumpulan musisi USA for Africa merilis single hits yang legendaris, We Are the World bantu atas kelaparan Ethiopia


Serangan Udara di Halaman Gereja Ethiopia di Hari Natal, Delapan Orang Tewas

29 Desember 2023

Ilustrasi serangan drone. REUTERS/Gleb Garanich
Serangan Udara di Halaman Gereja Ethiopia di Hari Natal, Delapan Orang Tewas

Serangan udara di halaman sebuah gereja di Ethiopia menewaskan delapan orang dan melukai lima orang lainnya. Diduga dilakukan dengan drone.


Selain Serangan Israel di Jalur Gaza, Ini Daftar 4 Kejahatan Perang dan Pelanggaran HAM 2 Tahun Terakhir

6 November 2023

Jenazah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia, terbaring di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza utara, 31 Oktober 2023. REUTERS/Fadi Whadi
Selain Serangan Israel di Jalur Gaza, Ini Daftar 4 Kejahatan Perang dan Pelanggaran HAM 2 Tahun Terakhir

Presiden Turki Erdogan berniat menyeret Israel ke ICC dengan tuduhan lakukan kejahatan perang. Berikut 4 peristiwa yang masuk kategori kejatan perang.


Tomoro Coffee Hadirkan Master S.O.E. Series, Racikan Espresso dari Biji Kopi Ethiopia

25 Oktober 2023

Master S.O.E. Series, racikan single-origin espresso dari kopi Arabika asal Ethiopia.(Tomoro Coffee)
Tomoro Coffee Hadirkan Master S.O.E. Series, Racikan Espresso dari Biji Kopi Ethiopia

Master S.O.E. Series Tomoro Coffee hasil kolaborasi Dale Harris, World Barista Champion 2017 dan Muhammad Aga, Indonesia Barista Champion 2018.


Kontraktor Pemerintah AS Ditangkap atas Tuduhan Spionase, Jadi Mata-mata untuk Ethiopia

22 September 2023

Monumen Washington di belakang, bendera Departemen Luar Negeri berkibar di Washington, AS, 8 Mei 2018. REUTERS/Kevin Lamarque
Kontraktor Pemerintah AS Ditangkap atas Tuduhan Spionase, Jadi Mata-mata untuk Ethiopia

Abraham Teklu Lemma, 50 tahun, warga negara AS keturunan Ethiopia terancam hukuman mati atas tuduhan mata-mata


Ethiopia Gembira Jadi Anggota BRICS

25 Agustus 2023

pekerja staf berdiri di belakang bendera nasional Brasil, Rusia, Tiongkok, Afrika Selatan, dan India untuk merapikan bendera sebelum foto grup selama KTT BRICS di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Xiamen di Xiamen, Provinsi Fujian, Tiongkok Tenggara, Tiongkok 4 September 2017. REUTERS/Wu Hong/Pool/File Foto
Ethiopia Gembira Jadi Anggota BRICS

Ethiopia adalah satu dari enam negara yang mengajukan permohonan untuk menjadi anggota BRICS dan keanggotaannya diterima


Arab Saudi Dituding Sengaja Bunuh Ratusan Migran Ethiopia

22 Agustus 2023

Sejumlah imigran melompati pagar yang rusak saat memasuki area Channel Tunnel, terowongan kereta bawah laut di Calais, Prancis, 29 Juli 2015. Perancis sejak awal Juli tengah kebanjiran imigran yang mencapai sekitar 5.000 orang, kebanyakan berasal dari Ethiopia, Eritrea, Sudan dan Afghanistan. AP/Thibault Camus
Arab Saudi Dituding Sengaja Bunuh Ratusan Migran Ethiopia

Human Rights Watch melaporkan, penjaga perbatasan Arab Saudi telah membunuh ratusan migran Ethiopia, termasuk wanita dan anak-anak.