TEMPO.CO, Jakarta – Pada 11 September 2001 lalu, menara kembar ikonik di pusat Kota New York, Amerika Serikat, di kompleks World Trade Center (WTS) hancur karena serangan teroris besar-besaran. Setidaknya, sebanyak tiga ribu orang melayang dalam tragedi ini dan berhasil meluluh lantahkan hampir seluruh pusat kompleks WTC.
Melansir laman 911memorial.org, World Trade Center (WTC) dikenal sebagai kompleks objek wisata sekaligus pusat perdagangan utama Kota New York, Amerika Serikat. Selesai pada 1973, kompleks World Trade Center (WTC) ini memiliki tujuh bangunan utama, dengan dua di antaranya merupakan bangunan tertinggi di dunia.
Menara kembar menjadi ikon utama kompleks WTC, yakni Menara Utara (WTC 1) setinggi 417 meter dan Menara Selatan (WTC 2) setinggi 415, 1 meter. Di atas tanah seluas 10 juta hektare, kompleks WTC terdiri atas 1.240.000 m2 ruang kantor dan dapat menampung hingga 50.000 pekerja dan 200.000 pengunjung setiap harinya.
Sebagaimana dilansir dari laman history.com, gagasan pendirian World Trade Center di New York pertama kali tercetus pada 1943 setelah Badan Legislatif Negara Bagian New York mengesahkan undang-undang kewenangan pendirian proyek tersebut kepada Thomas E. Dewey, Gubernur New York.
Melihat basis perekonomian New York berada di Midtown Manhattan, ketua sekaligus pendiri Lower Manhattan Association, David Rockfeller, melihat kawasan tersebut berpotensi menjadi wilayah perekonomian yang strategis. Oleh karena itu, untuk merangsang perekonomian di Manhattan, David menyarankan untuk mendirikan World Trade Center kepada Otoritas Pelabuhan New York.
Otoritas Pelabuhan menyetujui proyek tersebut dan mengumumkan akan mendirikan kompleks ekonomi strategis tersebut di pusat distrik Kota New York. Akhirnya, pada 20 September 1962, pembangunan resmi dilaksanakan dengan menunjuk Minoru Yamasaki sebagai arsitek utama dalam perancangan WTC ini.
Melalui tangan Yamasaki, juga terbentuk menara kembar yang saat ini dikenal sebagai ikon di WTC. Untuk pembangunanya sendiri, WTC menggunakan jasa Port Authority of New York and New Jersey. Pembangunannya dimulai pada Maret 1965 hingga April 1973.
Melansir laman wtc.com, pada 11 September 2001, kelompok teroris melakukan serangan besar-besaran melalui aksi pembajakan dua pesawat milik dua perusahaan penerbangan kenamaan Amerika Serikat. Dua serangan dilakukan secara bergantian dengan menabrakkan pesawat ke dua gedung utama WTC, Menara Utara dan Menara Selatan.
Serangan 11 September pertama dilakukan teroris dengan menggunakan pesawat milik American Airlines dan menabrakkannya ke bagian utara Menara Utara. Selang 17 menit kemudian, pesawat kedua dengan menggunakan pesawat United Airlines Penerbangan 175 menabrak gedung Menara Selatan WTC.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Trauma Teror 9/11 dalam 9 Film Hollywood Bertema Tragedi 11 September