TEMPO.CO, Jakarta - Bocornya dokumen Institut Kesehatan Nasional Amerika (NIH) perihal studi virus Corona pada kelelawar di Laboratorium Virologi Wuhan pada Selasa lalu berdampak pada status Penasihat Medis Pemerintah Amerika Anthony Fauci.
Fauci, yang mengepalai bagian dari NIH yaitu Institut Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), dianggap telah berbohong kepada publik. Ia, selama ini, mengklaim bahwa NIAID tidak pernah mendanai penelitian virus Corona di laboratorium Wuhan, terlepas apakah itu yang menjadi cikal bakal pandemi COVID-19 atau tidak. Dokumen yang bocor berkata sebaliknya.
Baca Juga:
Pengungkapan tersebut mendorong penyelidikan lebih lanjut terhadap klaim Fauci. Bahkan, sejumlah anggota kongres Amerika sudah mensinyalkan niatan untuk mendesaknya mundur dari jabatan penasihat. Salah satunya adalah anggota kongres asal Wisconsin Mike Gallagher.
"Pada Mei lalu, saya sudah mempermasalahkan bahwa Fauci tidak jujur soal sokongan Pemerintah Amerika untuk Gain of Function Research di Wuhan. Dokumen NIH yang bocor adalah jejak asap yang mengindikasikan ia telah berbohong kepada Amerika soal mendukung riset berbahaya," ujar Gallagher dalam pernyataan persnya, Jumat, 10 September 2021.
Gallagher berkata, Fauci berkali-kali membela diri bahwa studi virus Corona yang dilakukan di Wuhan tidak berbahaya dan bukan pemicu pandemi global. Namun, kata Gallagher, dokumen yang bocor menunjukkan adanya upaya untuk memperkuat virus Corona yang diteliti meski diketahui hal itu beresiko.
Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, berbicara dalam sidang Komite Kesehatan, Pendidikan, Perburuhan, dan Pensiun Senat di Gedung Kantor Senat Dirksen di Washington, DC, AS, 20 Juli 2021. [Stefani Reynolds /Pool melalui REUTERS/File]
Klaim-klaim bohong tersebut menurut Gallagher sudah cukup untuk mendorong Anthony Fauci mundur dari jabatannya. Bahkan, Gallagher berkata mundurnya Fauci tidak akan cukup apabila tidak dilanjutkan dengan investigasi mendalam.
"Kongres harus mendorong investigasi mendalami atas riset tersebut, termasuk bagaimana pendanaan diberikan agar tidak ada birokat yang mengelak," ujar Gallagher menegaskan.
Menurut dokumen yang bocor, NIH memberikan dana hibah ke lab virologi Wuhan senilai US$599 ribu selama 2014-2019. Dana diberikan via EcoHealth Alliance, lembaga kesehatan yang menyumbangkan dana federal untuk studi virus. Adapun dana hibah itu belakangan dihentikan oleh mantan Presiden Donald Trump April 2020.
Gain of Function Research sendiri adalah studi yang memodifikasi virus secara genetis agar lebih kuat dan menular untuk dipelajari karakternya mulai dari seberapa bahaya hingga seberapa cepat menular. Namun, menurut laporan The Intercept yang mendapat dokumen NIH, virus modifikasi itu tidak mungkin menyebabkan pandemi karena tidak memiliki korelasi dengan COVID-19. Walau begitu, mereka tak menyangkal virus Corona yang diteliti di Wuhan tetap memiliki resiko tinggi.
Baca juga: Dokumen Bocor, AS Danai Penelitian Virus Corona di Lab Wuhan Sejak 2014
ISTMAN MP | THE INTERCEPT