TEMPO.CO, Jakarta - Taliban mengungkap pemerintahannya yang baru pada Selasa, 7 September 2021 setelah merebut kekuasaan pemerintah Afghanistan pada bulan lalu dan kepergian militer Amerika Serikat dari negara itu. Haibatullah Akhundzada, muncul sebagai pemimpin Taliban tertinggi.
Sebelum menduduki posisi puncak tersebut, Akhundzada sejak 2016 sudah memegang jabatan urusan politik, agama dan militer Taliban.
“Kami akan membangun kembali negara kami yang dilanda perang,” kata Akhundzada, dalam pernyataan tertulis, yang dipublikasi Taliban usai penunjukan Akhundzada, Selasa, 7 September 2021.
Seorang militan Taliban bersenjata lengkap berjaga-jaga di salah satu jalan di Kabul, Afghanistan 1 September 2021. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Akhundzada meyakinkan, Taliban sudah berkomitmen pada semua hukum internasional, pakta-pakta dan komitmen yang tidak bertolak belakang dengan hukum agama yang mereka anut. Setelah mengambil alih pemerintahan Presiden Ashraf Ghani, Taliban selanjutnya akan mengatur semua roda pemerintahan di negara itu.
Akhundzada yang misterius, dikenal sebagai sosok garis keras. Ayahnya adalah pelaku bom bunuh diri.
Akhundzada menghabiskan sebagian besar kepemimpinannya dalam bayang-bayang (tidak muncul ke muka publik). Dia membiarkan militan Taliban lainnya, yang memimpin negosiasi hingga akhirnya dia melihat dengan mata kepalanya sendiri Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya meninggalkan Afghanistan setelah 20 tahun bercokol di negara itu.
Berapa umur Akhundzada? Sulit untuk memverifikasinya. Dia diperkirakan mungkin berumur 60 tahun-an.
Beberapa analis yang mempelajari soal Taliban mengatakan Akhundzada mungkin saja akan menjadi sosok pembawa perubahan yang menghentikan pemberontakan-pemberontakan dan mengatur hubungan Taliban dengan sekutu-sekutunya dan musuh-musuhnya di dunia internasional, setelah Taliban mengklaim kemenangan.
Baca juga: 4 Senior Taliban Disebut Akan Mengisi Pemerintahan Baru Afghanistan, Siapa Saja?
Sumber: Reuters