TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas Ekonomi negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) dalam sebuah memo yang beredar, akan menggelar sebuah pertemuan luar biasa. Jika tidak ada aral melintang, rapat tersebut akan digelar pada Kamis, 9 September 2021, untuk membahas kondisi Guinea yang baru saja mengalami kudeta.
Pasukan khusus telah mengkudeta Presiden Guinea Alpha Conde, setelah mencoba merevisi aturan agar Conde bisa berkuasa di Guinea sampai 3 periode. Selain menggulingkan Conde, kabinetnya pada Minggu, 5 September 2021, dibubarkan.
Rapat luar biasa pada Kamis nanti, rencananya akan menuntut agar konstitusi Guinea dikembalikan dan mengancam akan menjatuhkan sanksi-sanksi. Juru bicara ECOWAS belum mau berkomentar saat diminta konfirmasi perihal ini.
Para pemimpin di Angkatan Bersenjata Guinea pada Senin, 6 September 2021, berjanji akan menyusun sebuah pemerintahan transisi setelah Presiden Conde di kudeta dan kabinetnya dibubarkan.
Dalam kudeta yang terjadi pada Minggu, 5 September 2021, Conde, 83 tahun, dan politikus papan atas di Guinea, ditahan atau dilarang melakukan perjalanan. Belum diketahui dimana keberadaan mantan Presiden Conde.
Mamady Doumbouya, Pemimpin kudeta, mengklaim berhasil menggulingkan pemerintahan, namun juru bicara Kementerian Pertahanan Guinea menyatakan pemerintahan Conde berhasil menumpas pemberontakan.
Kontak senjata terjadi Minggu pagi di negara Afrika Barat itu. Namun pada siang hari sudah tidak terdengar lagi suara tembakan dan Doumbouva muncul di stasiun televisi negara mengumumkan keberhasilannya melengserkan Conde.
Baca juga: Top 3 Dunia, dari Klaim Kemenangan Taliban di Panjshir dan Kudeta di Guinea
Sumber: Reuters