TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris bakal mengunjung titik-titik serangan teror 9/11 untuk memperingati 20 tahun tragedi tersebut pada Sabtu pekan depan. Gedung Putih menyatakan, ada empat kota yang akan dikunjungi mereka yaitu New York, Shanksville, Pennyslvania, dan Virginia.
"Kamal Harris dan Dough Emhoff (bapak negara kedua), di Shanksville, akan berkunjung situs kecelakaan pesawat penerbangan United 93. Itu event terpisah sebelum berkumpul kembali dengan Presiden Joe Biden dan Ibu Negara," ujar pernyataan pers Gedung Putih, Ahad, 5 September 2001.
Khusus kunjungan di New York, Gedung Putih menyampaikan bahwa mantan Presiden Barack Obama akan turut hadir di lokasi. Sementara itu, untuk mantan Presiden George W. Bush, yang memimpin Amerika saat tragedi 9/11 terjadi, akan ikut dalam kegiatan di Shanksville.
"Presiden George W Bush akan membacakan pidato dalam upacara berkabung yang dihadiri keluarga korban penerbangan United Flight 93," ujar keterangan pers George W. Bush Presidential Center.
Dari keempat lokasi tujuan, Virginia bakal menjadi titik terakhir. Adapun peringatan bakal ditutup di gedung Kementerian Pertahanan Amerika, Pentagon, yang berlokasi di kota Arlington.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan di Gedung Putih pada perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat "Fourth of July" di Washington, AS, 4 Juli 2021. [REUTERS/Evelyn Hockstein/File Foto]
Sebagai tambahan, Joe Biden juga telah meminta Biro Intelijen Federal (FBI) untuk mempbulikasikan laporan intelijen perihal teror 9/11. Permintaan itu disampaikan lewat perintah eksekutif yang diterbitkan pada Jumat kemarin. Pertimbangan Joe Biden, keluarga korban teror 9/11 berhak mendapat gambaran utuh soal peristiwa terkait.
"Menjelang peringatan 20 tahun tragedi 9/11, warga Amerika berhak untuk mendapat gambaran komplit soal apa yang kami tahu soal serangan teror itu," ujar Joe Biden.
Joe Biden, dalam perintah eksekutifnya, mengaku bahwa publikasi laporan intelijen 9/11 bisa berdampak pada keamanan nasional dan kemampuan mencegah serangan serupa ke depannya, itu resiko yang mereka akan ambil. Menurutnya, transparansi dan akuntabilitas juga penting.
Selama ini, keluarga korban 9/11 terus mendesak Pemerintah Amerika untuk mempublikasikan laporan intelijen. Salah satu hal yang ingin mereka ketahui adalah temuan Operasi Encore, investigasi Amerika perihal dugaan keterlibatan Arab Saudi. Sebab, dua pejabat Arab Saudi dilaporkan melakukan kontak dengan dua teroris 9/11.
Di Riyadh, Pemerintah Arab Saudi dituntut oleh keluarga korban. Mereka membantah segala tuduhan yang ada siap menghadapi tuntutan keluarga korban 9/11 di pengadilan. Adapun warga Amerika mengapresiasi segala upaya yang dilakukan oleh Joe Biden.
Baca juga: Joe Biden Perintahkan Dokumen Rahasia Serangan 9/11 Dirilis ke Publik
ISTMAN MP | REUTERS