TEMPO.CO, Jakarta - Italia memperluas penggunaan dokumen kesehatan Kartu Hijau (Green Pass) semacam sertifikat vaksin COVID-19 sebagai syarat bepergian dengan kereta api cepat, pesawat, feri, dan bus antar-wilayah. Namun di Jerman, pemerintah melarang perusahaan menanyakan status vaksinasi karyawannya.
Kartu Hijau dalam bentuk sertifikat digital atau kertas menunjukkan apakah seseorang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, telah dites negatif, atau baru saja pulih dari virus.
Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, membuat ketentuan itu pada awal musim panas untuk mendorong orang mau divaksin. Awalnya, Green Pass diperlukan untuk memasuki tempat budaya dan rekreasi, tetapi cakupannya secara bertahap diperluas.
Skema tersebut telah memicu protes oleh sejumlah warga Italia yang menganggapnya sebagai melanggar kebebasan. Para penentang berniat memblokir lalu lintas kereta api pada demonstrasi yang akan diadakan Rabu waktu setempat.
Namun, dengan 70,1 persen dari populasi Italia berusia di atas 12 tahun divaksin penuh, sebagian besar orang tampaknya mendukung upaya inokulasi dan penggunaan Kartu Hijau.
"Mereka berhak meminta Kartu Hijau. Jika Anda tidak mau divaksin maka tetap di rumah dan jangan bepergian," kata warga Roma Alessia Colombi di stasiun kereta utama kota itu.
Sekitar 129.221 orang meninggal karena virus corona di Italia sejak pandemi melanda tahun lalu, jumlah kematian tertinggi kedua di Eropa setelah Inggris. Kasus-kasus baru bertahan relatif stabil pada Agustus, tetapi dokter khawatir varian Delta yang lebih menular dapat menyebabkan lonjakan infeksi baru dalam beberapa minggu mendatang.
Italia memperluas penggunaan dokumen kesehatan Kartu Hijau (Green Pass) pada Rabu, sehingga wajib bagi orang-orang untuk memilikinya saat bepergian dengan kereta api berkecepatan tinggi, pesawat, feri, dan bus antarwilayah.
Kartu Hijau adalah sertifikat digital atau kertas yang menunjukkan apakah seseorang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, telah dites negatif, atau baru saja pulih dari virus.
Perdana Menteri Mario Draghi memperkenalkan izin itu pada awal musim panas untuk mencoba mendorong orang agar divaksin. Awalnya, karu vaksin diperlukan untuk memasuki banyak tempat budaya dan rekreasi, tetapi cakupannya secara bertahap diperluas.
Skema tersebut telah memicu protes oleh beberapa orang Italia yang mengatakan itu menginjak-injak kebebasan, dan penentang telah bersumpah untuk memblokir lalu lintas kereta api pada demonstrasi yang akan diadakan pada Rabu.
Namun, dengan 70,1% dari semua orang Italia yang berusia di atas 12 tahun divaksin penuh, sebagian besar orang tampaknya mendukung upaya inokulasi dan penggunaan Kartu Hijau.
"Mereka berhak meminta Kartu Hijau. Jika Anda tidak ingin mendapatkan vaksin maka tetap di rumah dan jangan bepergian," kata warga Roma Alessia Colombi di stasiun kereta utama kota itu.
Sekitar 129.221 orang telah meninggal karena virus corona di Italia sejak pandemi melanda tahun lalu, jumlah kematian tertinggi kedua di Eropa setelah Inggris. Kasus-kasus baru bertahan relatif stabil pada Agustus, tetapi dokter khawatir varian Delta yang lebih menular dapat menyebabkan lonjakan infeksi baru dalam beberapa minggu mendatang.
Berikutnya: Jerman tak mau seperti Nazi