TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga negara Afghanistan di Yunani pada Sabtu 28 Agustus 2021, melakukan aksi jalan ke kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ibu Kota Athena. Dalam unjuk rasa itu, mereka memohon kepada masyarakat internasional agar ikut membantu mewujudkan Afghanistan yang damai.
Spanduk yang dibawa para pengunjuk rasa diantaranya bertuliskan kalimat ‘Afghanistan sedang berdarah’. Ada pula spanduk yang bertuliskan kalimat ‘Lepaskan tanah-tumpah darah kami’.
Warga Afghanistan di Yunani berunjuk rasa pada 28 Agustus 2021, meminta terwujudnya Afghanistan yang damai. Sumber: Reuters
Unjuk rasa itu dilakukan setelah kelompok radikal Taliban mengambil alih Ibu Kota Kabul pada 14 Agustus 2021. Tentara Amerika Serikat di Afghanistan mulai angkat kaki dari negara itu melalui Bandara Kabul, begitu pula sekutu-sekuru Negeri Abang Sam. Mereka pergi bersama warga negara masing-masing dan warga negara Afghanistan kelompok rentan.
Amerika Serikat dijadwalkan angkat kaki dari Afghanistan pada 22 Agustus 2021. Menjelang kepergiannya, Amerika Serikat mengaku telah membunuh dua militan kelompok Islamic State (ISIS) yang telah menyusun sejumlah rencana serangan di Afghanistan.
Sebelumnya ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di luar Bandara Kabul pada Kamis, 26 Agustus 2021. Serangan itu menewaskan 85 orang, yang 13 orang diantaranya tentara Amerika Serikat.
“Kami lelah dengan perang, kami lelah dengan kekerasan, kami lelah melihat kematian. Kami ke sini karena kami ingin perdamaian bagi dunia. Kami ingin mengakhiri peperangan ini,” kata Omey Naziam, 24 tahun, warga negara Afghanistan yang ikut berunjuk rasa di Athena.
Yunani sejak 2015 telah menampung lebih dari 1 juta migran, yang sebagian besar berasal dari Suriah, Afghanistan dan Irak. Banyak dari mereka masih tinggal di kamp-kamp penampungan sambil menunggu permohonan suaka mereka diproses.
Baca juga: Tentara Inggris Meninggalkan Afghanistan dengan Penerbangan Terakhir
Sumber: Reuters