TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas Intelijen Amerika menyakini mereka tak akan berhasil memecahkan misteri asal-usul COVID-19 jika Cina tidak membantu. Hal itu terungkap dalam dokumen intelijen Pemerintah Amerika yang dibuka ke publik pada Jumat kemarin oleh Direktur Intelijen Nasional.
Komunitas intelijen Amerika mengatakan, hanya Cina yang bisa membantu memecahkan misteri tersebut sekaligus menjawab apakah COVID-19 berasal dari lab atau tidak, diciptakan manusia atau natural. Sejauh ini, hal-hal itu kerap diperdebatkan.
"Kooperasi Cina dibutuhkan mencapai penyelidikan yang konklusif perihal asal-usul COVID-19," ujar laporan terkait, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Presiden Joe Biden menyatakan sudah menerima laporan intelijen atas investigasi asal-usul COVID-19 yang ia perintahkan. Dari laporan itu, Biden menyimpulkan bahwa ia dan sekutunya perlu terus menekan Cina untuk mendapatkan jawaban.
"Informasi penting tentang pemicu pandemi ada di Pemerintah Cina. Namun, sejak awal, Pemerintah Cina menghalang-halangi investigator internasional dan publik global untuk mengakses informasi itu," ujar Joe Biden.
Merespon pernyataan Joe Biden dan laporan intelijen yang ada, Kedutaan Besar Cina di Washington menyebut Amerika mencoba menuding Cina atas kesalahan yang tidak mereka perbuat. Cina bahkan menyebut laporan terkait adalah rekaan komunitas intelijen Amerika dan tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Pemerintah Cina berkata, hanya pakar ilmiah saja yang berhak berkomentar perihal asal-usul COVID-19. Dalam hal tersebut, kata mereka, penilaian oleh komunitas intelijen tidak tepat.
"Mereka mencoba mengkambinghitamkan kami. Hal itu akan mengganggu dan mensabotase upaya internasional untuk menyelidiki asal-usul COVID-19 dan melawan pandemi."
"Washington juga mencoba menghindar dari upaya penyelidikan skenario COVID-19 berasal dari Amerika. Mereka menutup kemungkinan tersebut," ujar Kedutaan besar Cina di Amerika. Kedubes Cina menyarankan Pemerintah Amerika mengundang investigator WHO ke Fort Dretick yang diyakini Cina sebagai asal COVID-19.
WHO, secara terpisah, mengatakan tidak menutup kemungkinan apapun soal asal-usul COVID-19. Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata, mereka akan membuka komite baru untuk menentukan langkah selanjutnya soal penyelidikan asal-usul COVID-19.
Baca juga: WHO Siapkan Nama-Nama Zodiak Jika Covid-19 Terus Bermutasi
ISTMAN MP | REUTERS