TEMPO.CO, Jakarta - Taliban menjatuhkan hukuman mati kepada saudara laki-laki seorang penerjemah Afghanistan. Menurut surat yang diperoleh CNN, Taliban menuduh korban membantu Amerika Serikat dan mengamankan saudaranya yang bertugas sebagai penerjemah pasukan Amerika.
Surat-surat itu hanyalah salah satu contoh ancaman Taliban terhadap warga Afghanistan serta keluarganya yang bekerja untuk AS. Hal itu yang mendorong evakuasi besar-besaran warga Afghanistan setelah pengambilalihan oleh Taliban.
"Anda telah dituduh membantu Amerika," tulis Taliban dalam tiga surat pertama kepada pria Afghanistan itu, seperti dikutip dari CNN, Selasa, 24 Agustus 2021. "Anda juga dituduh memberikan keamanan kepada saudara Anda yang telah menjadi penerjemah."
Surat pertama dari Taliban yang ditulis tangan, memerintahkan pria itu untuk hadir dalam sidang. Surat tulisan tangan kedua adalah pemberitahuan tentang ketidakhadirannya di persidangan.
Dalam surat ketiga yang diketik, Taliban memberi tahu pria itu agar bahwa ia bersalah secara in absensia dan akan dijatuhi hukuman mati.
Menurut bekas rekan kerja si penerjemah, Taliban mengirimkan surat-surat itu dalam tiga bulan terakhir kepada saudara laki-laki korban.
Surat-surat itu, yang ditulis dalam bahasa Pashto dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris untuk CNN. Surat dengan segel yang cocok dengan arsip surat-surat Taliban.
"Keputusan pengadilan ini bersifat final dan Anda tidak memiliki hak untuk mengajukan keberatan," bunyi surat ketiga. "Anda memilih jalan ini untuk diri sendiri dan kematian Anda adalah Insya Allah."
Surat-surat itu berbeda dengan pernyataan juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid pada konferensi pers pekan lalu. Saat itu dia menyatakan Taliban akan memberi amnesti kepada warga Afghanistan yang bekerja untuk Amerika Serikat.
Baca: NATO: 20 Orang Tewas di Bandara Afghanistan Selama Proses Evakuasi Sepekan Ini
CNN