TEMPO.CO, Jakarta - Presiden China Xi Jinping minggu ini berencana mendistribusikan kembali kekayaan di negara tersebut, yang akan menambah tekanan terhadap konglomerat.
Di depan para pemimpin Partai Komunis China, Xi mengatakan pada Selasa lalu, pemerintah harus membangun sistem untuk mendistribusikan kembali kekayaan demi kepentingan keadilan sosial. Ringkasan pidato itu diterbitkan kembali oleh kantor berita resmi negara, Xinhua.
Menurut Xi Jinping, pendapatan yang terlalu tinggi perlu diatur kembali. Orang-orang dan perusahaan yang berpenghasilan tinggi juga diminta kembali lebih banyak ke masyarakat.
Namun artikel Xinhua tidak menyebutkan bagaiman Xi mencapai tujuan tersebut. Pemerintah diperkirakan akan mengatur perpajakan atau cara lain untuk mendistribusikan kembali pendapatan dan kekayaan.
Xi Jinping juga menyebut perlunya kemakmuran bersama di antara rakyat China untuk melanggengkan kekuasan partai. Ia menargetkan pada 2049, China menjadi negara berkembang penuh yang kaya dan kuat.
"Kemakmuran bersama adalah kemakmuran semua orang, bukan segelintir orang," kata Xi Jinping dalam pertemuan dengan para petinggi partai.
Selama bertahun-tahun, China telah bertransisi dari negara miskin menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia. Salah satu kekuatan terbesarnya dalam bisnis dan teknologi. Pertumbuhan yang cepat membuat China menyalip Amerika Serikat sebagai ekonomi terbesar dunia dalam satu dekade.
Orang kaya China bermunculan dan mengungguli jumlah orang kaya di Amerika Serikat. Namun kesenjangan antara kaya dan miskin dan warga pedesaan dan perkotaan di Cina kian lebar.
CNN