TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Afganistan Ashraf Ghani yang melarikan diri dari negara itu pada Ahad ketika Taliban mendekati Kabul, kini berada di Uni Emirat Arab, menurut Kementerian Luar Negeri UEA.
"Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UEA dapat mengkonfirmasi bahwa UEA telah menyambut Presiden Ashraf Ghani dan keluarganya ke negara itu dengan alasan kemanusiaan," kata sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri UEA, dilaporkan CNN, 18 Agustus 2021.
Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UEA sebelumnya menyatakan harapannya agar pihak-pihak di Afganistan mengerahkan semua upaya untuk mencapai keamanan, stabilitas, dan pembangunan di Afganistan.
Setelah Kabul direbut Taliban, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan negara itu pada Minggu. Dalam postingan di halaman Facebooknya, Ashraf Ghani mengatakan bahwa ia dihadapkan oleh keputusan yang sulit yaitu nasib jutaan penduduk Kabul dan keamanan kota yang telah dipertahankannya setelah 20 tahun perang. REUTERS/Stringer
Dalam unggahan di halaman Facebook-nya, Ashraf Ghani mengatakan dia telah menghadapi keputusan yang sulit, dengan nasib jutaan penduduk Kabul dan keamanan kota yang dipertaruhkan setelah 20 tahun perang di mana banyak orang terbunuh.
"Untuk menghindari pertumpahan darah, saya pikir lebih baik pergi," katanya dalam komentar pertamanya sejak mundur dari istana kepresidenan dan terbang ke luar negeri, Reuters melaporkan pada Senin.
"Jika saya tetap tinggal (di Afganistan), itu akan mengakibatkan kematian banyak warga dan kehancuran Kabul," kata Ashraf Ghani.
Baca juga: Kabur dari Taliban, Siapa Presiden Afghanistan Ashraf Ghani?
CNN | REUTERS