TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Nikaragua menahan seorang mantan ratu kecantikan Miss Nicaragua yang mengajukan diri untuk mengikuti pemilu presiden November, kata partainya, ketika pemerintah Presiden Daniel Ortega terus berupaya menindak keras lawan politiknya.
Selama berbulan-bulan pemerintah Ortega telah menahan lawan politik, termasuk calon presiden, menjelang pemilihan di mana mantan gerilyawan Marxis dan antagonis Perang Dingin Washington, akan mencalonkan diri untuk masa jabatan keempat berturut-turut.
Berenice Quezada, yang merupakan Miss Nicaragua pada 2017, ditahan di rumahnya pada Selasa malam dan ditempatkan di bawah tahanan rumah, kata partai Aliansi Warga untuk Liberty (ACXL).
"Quezada...berada di bawah tahanan rumah tanpa akses ke telepon, dengan pembatasan migrasi dan dilarang mencalonkan diri untuk jabatan publik," cuit Twitter ACXL, dikutip dari Reuters, 6 Agustus 2021.
"Kami menuntut agar dia dibebaskan dan hak asasi Berenice Quezada dihormati," lanjutnya.
Presiden Nikaragua Daniel Ortega memberi salam selama pawai yang disebut "Kami berjalan untuk perdamaian dan kehidupan. Keadilan" di Managua, Nikaragua 5 September 2018. [REUTERS/Oswaldo Rivas]
Kantor jaksa agung Nikaragua mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa Quezada telah melakukan tindakan yang "menghasut kebencian dan kekerasan," dan bahwa dia harus berada di bawah tahanan rumah.
Media berita Confidencial Nikaragua melaporkan pada Selasa, pengaduan "kejahatan terorisme" telah diajukan terhadap mantan ratu kecantikan itu ke dewan pemilihan Nikaragua atas komentar kritisnya tentang kurangnya kebebasan di negara Amerika Tengah.
Partai Aliansi Warga mendaftarkan Quezada pada Senin untuk menjadi pasangan Oscar Sobalvarro, seorang pengusaha dan mantan komandan pemberontak sayap kanan untuk Contras, kelompok gerilya yang didukung AS yang memerangi pemerintah Sandinista Ortega pada 1980-an.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi terhadap anggota keluarga Ortega, termasuk istri dan wakil presidennya, Rosario Murillo, serta tokoh-tokoh kunci dalam pemerintahan, memperingatkan bahwa pemilihan 7 November tidak bisa bebas dengan sebagian besar lawan Ortega dipenjara.
Biro Urusan Belahan Barat pemerintah AS mengatakan di Twitter bahwa "Ortega-Murillo tenggelam ke dalam keputusasaan baru" dengan menahan Quezada.
Banyak tokoh bisnis, jurnalis, dan politisi Nikaragua telah melarikan diri ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir untuk mengantisipasi penangkapan pemerintah Daniel Ortega.
Baca juga: Nikaragua Berikan Kewarganegaraan ke Mantan Presiden El Savador
REUTERS