TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyalahkan Amerika perihal memburuknya situasi di negaranya, terutama dengan Taliban. Dikutip dari Reuters, Ghani menyakini krisis di Afghanistan tidak akan terjadi misalkan Amerika tidak dadakan menarik pasukan militernya. Misalkan penarikan berlangsung gradual, Ghani menyakini pihaknya memiliki cukup waktu untuk menangkal serangan Taliban.
Seperti diberitakan sebelumnya, Taliban agresif memperluas daerah kekuasaannya di Afghanistan beberapa pekan terakhir. Per berita ini ditulis, mereka sudah menguasai lebih dari 50 persen wilayah Afghanistan dengan tiga ibu kota provinsi mereka ambil alih sepanjang akhir pekan lalu. Hal itu membuat Afghanistan semakin terdesak di saat tidak ada lagi cukup pasukan Amerika untuk membantu mereka.
"Situasi yang terjadi sekarang adalah akibat dari keputusan dadakan untuk menarik pasukan internasional. Kita menghadapi situasi yang tidak terduga tiga bulan terakhir," ujar Ashraf Ghani dalam pidatonya di Parlemen Afghanistan, Senin, 2 Agustus 2021.
Meski situasinya pelik, Ghani menyakini pihaknya masih memiliki kesempatan untuk memukul mundur Taliban. Ia berkata, pihaknya sudah menyusun rencana yang akan membantu Afghanistan untuk mengambil kembali wilayah yang dikuasai Taliban dalam enam bulan. Amerika, kata Ghani, mendukung rencana itu.Anggota Pasukan Khusus Afghanistan setelah pertempuran hebat dengan Taliban selama misi penyelamatan seorang polisi yang terkepung di provinsi Kandahar, Afghanistan, 13 Juli 2021. REUTERS/Danish Siddiqui
Perihal negosiasi damai dengan Taliban, Ghani mengatakan hal itu masih jauh dari usai. Ia menyebut Taliban tak memiliki niat untuk damai kecuali situasi keamanan berhasil dikendalikan.
Sebagai catatan, negosiasi damai antara Afghanistan dan Taliban sudah berlangsung sejak tahun lalu dengan Amerika sebagai mediatornya. Negosiasi berlangsung di Doha, namun belum menunjukkan perkembangan signifikan per berita ini ditulis.
"Milisi Taliban juga belum memutus hubungannya dengan kelompok teroris dan mereka malah meningkatkan serangan terhadap perempuan dan aktivis sosial," ujar Ghani.
Taliban membantah tudingan Ghani. Mereka bahkan berkata bahwa waktu Ghani sebagai Presiden Afghanistan sudah habis karena tidak ada perkembangan signifikan yang berhasil ia wujudkan soal negosiasi damai.
"Deklarasi perang, kebohongan, dan tuduhan tak berdasar tak akan bisa memperpanjang masa kepemimpinan Ghani di Afghanistan. Waktu ia sudah habis," ujar juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
Baca juga: Amerika Telah Ungsikan 200 Warga Afghanistan yang Pernah Bekerja Untuknya
ISTMAN MP | REUTERS