TEMPO.CO, Jakarta - Pakar penyakit menular, Anthony Fauci, pada Ahad mengatakan Amerika Serikat tidak akan lockdown lagi untuk mengekang Covid-19 tetapi segalanya akan menjadi lebih buruk karena varian Delta memicu lonjakan kasus, sebagian besar di antara orang yang tidak divaksinasi.
Amerika kini memliki persentase yang cukup dari orang yang telah divaksinasi untuk menghindari lockdown, kata Fauci di "This Week" ABC.
"Tidak cukup untuk menghancurkan wabah, tetapi saya cukup percaya untuk tidak membiarkan kita masuk ke situasi seperti di musim dingin lalu," katanya.
Jumlah rata-rata kasus virus corona baru yang dilaporkan AS secara nasional hampir dua kali lipat dalam 10 hari terakhir, menurut analisis Reuters, dikutip 2 Agustus 2021.
Bahkan jika negara bagian tidak melakukan lockdown lagi, penyebaran varian Delta masih dapat mengancam perekonomian.
Presiden Bank Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan kepada CBS "Face the Nation" bahwa varian Delta "menciptakan banyak kehati-hatian" di antara jutaan orang Amerika yang tidak bekerja dan dapat memperlambat pemulihan pasar tenaga kerja AS.
Lonjakan kasus varian Delta juga mengguncang dunia. Beberapa wilayah Asia yang sebelumnya relatif berhasil menahan COVID-19, seperti Filipina, Thailand, dan Vietnam, kini memberlakukan lockdown.
Beberapa menolak pembatasan baru. Mulai Senin, tentara tak bersenjata akan membantu polisi kota terbesar di Australia, Sydney, untuk memeriksa apakah orang-orang yang dites positif sedang diisolasi.
Polisi memeriksa mobil yang menuju ke kota saat melakukan operasi penegakan hukum untuk mencegah pengunjuk rasa anti-lockdown berkumpul selama pembatasan untuk mengekang penyebaran wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di pinggiran Annandale Sydney, Australia, 31 Juli , 2021. [REUTERS/Jane Wardell]
Di Prancis, di mana pemerintah sedang memerangi gelombang infeksi keempat, ribuan orang mengadakan protes selama tiga pekan berturut-turut untuk menentang paspor kesehatan wajib yang membuktikan vaksinasi agar orang bisa masuk ke banyak tempat umum.
Ketika vaksin masih langka di sebagian besar dunia, vaksin tersedia secara gratis bagi siapa saja yang berusia 12 tahun atau lebih di Amerika Serikat, di mana hadiah uang tunai, mobil baru, dan insentif lainnya untuk sepertiga populasi agar mau diimunisasi.
"Kami memiliki 100 juta orang di negara ini yang memenuhi syarat untuk divaksin yang belum divaksinasi," kata Anthony Fauci, yang juga direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Reuters melaporkan.
Sekitar 58% orang Amerika telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, mulai dari yang tertinggi 76% di Vermont hingga yang terendah 40% di Mississippi.
Florida memiliki salah satu wabah terburuk di negara ini, berdasarkan kasus baru per kapita dan telah melihat infeksi meningkat 50% dari minggu ke minggu. Namun, Gubernur Ron DeSantis telah memblokir mandat wajib masker di sekolah-sekolah negara bagian, dengan mengatakan orang tua harus memutuskan.
"Masuk akal dalam komunitas di mana virus menyebar, dan itu hampir di seluruh Florida saat ini, untuk melakukan semua yang Anda bisa untuk mencegahnya, termasuk mengenakan masker untuk anak-anak di sekolah," kata Collins.
Setelah menurun selama berminggu-minggu, jumlah orang Amerika yang divaksinasi mulai meningkat lagi.
"Intinya adalah bahwa orang-orang sadar akan hal ini dan ini mungkin menjadi titik kritis bagi mereka yang ragu-ragu," kata Direktur National Institutes of Health Francis Collins kepada CNN pada Ahad.
"Itulah yang sangat perlu terjadi jika kita ingin mengembalikan varian Delta ini ke tempatnya, karena saat ini sedang mengadakan pesta yang cukup besar di tengah-tengah negara," papar Collins.
Baca juga: Ratusan Warga Massachusetss yang Tervaksin Penuh Positif Varian Delta COVID-19
REUTERS | ABC | CBS | CNN