Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pecat PM dan Bekukan Parlemen, Presiden Tunisia Kudeta Pemerintahannya Sendiri

image-gnews
Perdana Menteri Tunisia Hichem Mechichi muncul dalam konferensi pers di Tunis, Tunisia, pada 3 Juni 2021. [REUTERS/Zoubeir Souissi/File Foto]
Perdana Menteri Tunisia Hichem Mechichi muncul dalam konferensi pers di Tunis, Tunisia, pada 3 Juni 2021. [REUTERS/Zoubeir Souissi/File Foto]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Tunisia Kais Saied membuat langkah kontroversial. Pada Ahad kemarin, 25 Juli 2021, Ia memecat PM Hichem Mechichi plus membekukan parlemennya sendiri. Dikutip dari kantor berita Reuters, hal itu ia lakukan untuk mengambil kendali penuh atas otoritas eksekutif.

Tidak berhenti di situ, Saied juga memerinta para loyalisnya untuk turun ke jalan, melakukan protes, mirip dengan Kerusuhan US Capitol yang dipicu Presiden Amerika Donald Trump Januari lalu. Tak ayal para oposisi Saied menyebut apa yang ia lakukan sebagai "kudeta" terhadap pemerintahannya sendiri.

"Saya memperngatkan untuk tidak melibatkan senjata dalam unjuk rasa. Siapapun yang menembakkan senjata, satu butir peluru sekalipun, akan direspon juga dengan tembakan," ujar Saied dalam keterangannya di televisi, dikutip dari Reuters.

Apa pemicu utama Saied mengambil langkah "Kudeta" itu belum diketahui. Walau begitu, Tunisia memang sudah lama dalam kondisi krisis. Bertahun-tahun mereka diwarnai pemerintahan yang pincang, korupsi, ambruknya ekonomi, dan juga terus menanjaknya angka pengangguran.

Pandemi COVID-19, yang menghajar dunia pada 2020, memperburuk situasi tersebut. Di titik itu, warga sudah pesimistis dengan kondisi Tunisia dan tak peduli lagi dengan pemerintahannya.

Reruntuhan Romawi, Antonine Baths, di Carthage Tunisia. Foto: @emiyokoshima

Sebelum Saied melakukan langkah kontroversialnya, warga Tunisia berkali-kali meluapkan kekesalan terhadap partai Moderat Islam Ennahda yang menguasai parlemen. Beberapa menganggap Saied mencoba mengambil momentum itu untuk menjungkirbalikkan pemerintahan Tunisia agar menguntungkan dirinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Apa yang dilakukan Saied adalah pelanggaran terhadap revolusi dan konstitusi...Kami menganggap parlemen masih berdiri dan kami akan mempertahankan hasil revolusi Tunisia 2011," ujar Ketua Parlemen Tunisia dan juga Partai Ennahda, Ghannouchi. Ghannouchi tidak mengesampingkan potensi bentrokan dengan loyalis Saied.

Ghannouchi mengatakan bahwa anggota Parlemen akan melakukan rapat darurat soal pembekuan dan pemecatan PM Hichem Mechichi. Hal itu untuk meresposn krisis yang tengah terjadi. Secara terpisah, mantan Presiden Tunisia Moncef Marzouki meminta warga tak terlena dengan langkah yang diambil Saied.

"Saya meminta warga Tunisia untuk perhatikan betul apakah langkah ini awal dari solusi (atas krisis Tunisia) atau tidak. Apa yang terjadi justru awal dari situasi yang lebih buruk," ujar Marzouki menegaskan.

Per berita ini ditulis, kendaraan militer mengepung gedung Parlemen Tunisia. Loyalis Kais Saied berkumpul di sekelilingnya, menyoraki langkah "kudeta" yang ada.

Baca juga: Menkes Dipecat, Tentara Ambil Alih Penanganan Covid-19 di Tunisia

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

10 hari lalu

India, Cina, dan Pakistan merupakan tiga besar negara tujuan ekspor CPO Indonesia sepanjang 2012-2020 menurut BPS.
Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

12 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

36 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?


Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

26 Februari 2024

Jair Bolsonaro. REUTERS/Evelyn Hockstein
Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

Puluhan ribu warga Brasil berunjuk rasa di Sao Paulo untuk mendukung Jair Bolsonaro, mantan presiden yang diduga merencanakan kudeta setelah kalah pemilu pada 2022.


Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

18 Februari 2024

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, memberi isyarat di bandara Don Mueang di Bangkok, Thailand 22 Agustus 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra Dijadwalkan Bebas Hari Ini

Meskipun diberikan pembebasan bersyarat, eks PM Thailand Thaksin Shinawatra bisa menghadapi masalah hukum atas tuduhan menghina monarki pada 2015.


Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada Pelajar Indonesia di Tunisia: Nikmati Belajar

8 Februari 2024

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan dengan para pelajar Indonesia di Tunisia. ANTARA/HO - Kementerian PUPR
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada Pelajar Indonesia di Tunisia: Nikmati Belajar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan tidak cukup hanya pintar, tetapi juga harus benar.


Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

29 Januari 2024

Lokasi pertemuan menteri-menteri luar negeri Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Luang Prabang, Laos, Minggu 28 Januari 2024. ANTARA/Kyodo
Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

ASEAN pada Oktober 2021 memutuskan bahwa hanya perwakilan nonpolitik dari junta Myanmar saja yang diperbolehkan hadir pada pertemuan ASEAN.


Kampus di Tunisia Buka Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Diikuti 80 Mahasiswa

30 Desember 2023

Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi memberi kuliah umum di Universitas Carthage di Tunis, Tunisia, 29 Desember 2023. (ANTARA/HO-KBRI Tunis)
Kampus di Tunisia Buka Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Diikuti 80 Mahasiswa

Universitas Carthage di Tunis, Tunisia, membuka kelas Bahasa Indonesia di Fakultas Bahasa. Kelas ini pada tahun pertama diikuti oleh 80 mahasiswa.


Menlu Retno Berharap Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Jalur Gaza Tidak Diveto Lagi

22 Desember 2023

Menlu Retno Marsudi di Majelis Umum PBB New York, 23 September 2023. (kemlu.go.id)
Menlu Retno Berharap Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Jalur Gaza Tidak Diveto Lagi

Menlu Retno berharap tidak ada lagi anggota Dewan Keamanan PBB yang memveto rancangan resolusi tentang gencatan senjata di Jalur Gaza.


Profil Ons Jabeur, Petenis Wanita yang Sumbangkan Hadiah WTA Finals Kepada Warga Palestina

8 November 2023

Ons Jabeur menjadi runnr-up US Open 2022. REUTERS/Shannon Stapleton
Profil Ons Jabeur, Petenis Wanita yang Sumbangkan Hadiah WTA Finals Kepada Warga Palestina

Ons Jabeur adalah pemain Arab pertama yang memenangkan gelar tunggal Asosiasi Tenis Wanita atau WTA. Ia meraih peringkat 2 dunia pada 27 Juni 2022, sekaligus pemain No. 1 untuk petenis Afrika dan Arab.