Ponsel Emmanuel Macron Jadi Incaran Spyware Pegasus Buatan NSO Group Israel

Reporter

Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri pengamatan pendaratan robot penjelajah Perseverance NASA di planet Mars, di Pusat Studi Luar Angkasa Nasional Prancis (CNES) di Paris, Prancis, 18 Februari 2021. Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil mendaratkan robot penjelajah Perseverance di kawah yang luas, dekat ekuator planet Mars yang disebut Jezero, dalam misi pencarian bukti kehidupan masa lalu. Christophe Petit-Tesson/Pool via REUTERS
Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri pengamatan pendaratan robot penjelajah Perseverance NASA di planet Mars, di Pusat Studi Luar Angkasa Nasional Prancis (CNES) di Paris, Prancis, 18 Februari 2021. Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil mendaratkan robot penjelajah Perseverance di kawah yang luas, dekat ekuator planet Mars yang disebut Jezero, dalam misi pencarian bukti kehidupan masa lalu. Christophe Petit-Tesson/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Telepon genggam Presiden Prancis Emmanuel Macron masuk dalam daftar target potensial untuk pengawasan atas nama Maroko dalam kasus spyware Pegasus, surat kabar harian Prancis Le Monde melaporkan pada Selasa.

Kepresidenan Prancis mengatakan jika pengungkapan tentang telepon Macron itu benar, mereka akan memerhatikan kasus ini dengan sangat serius. Pihak berwenang akan menyelidiki mereka untuk menjelaskan semua laporan yang diperlukan, katanya, dikutip dari Reuters, 21 Juli 2021.

Le Monde mengatakan bahwa, menurut sumber, salah satu nomor telepon Macron, yang telah ia gunakan sehari-hari sejak 2017, ada dalam daftar nomor yang dipilih oleh dinas intelijen Maroko untuk potensi mata-mata siber.

Pada Senin Maroko menyangkal keterlibatan penggunaan spyware Pegasus dan menolak apa yang disebutnya "tuduhan tidak berdasar dan palsu". Pejabat Maroko tidak dapat segera dihubungi untuk mengomentari laporan tentang Macron pada hari Selasa.

Mantan Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe dan 14 menteri juga menjadi sasaran pada 2019, kata Le Monde.

Investigasi yang diterbitkan pada Ahad oleh 17 organisasi media, yang dipimpin oleh kelompok jurnalisme nirlaba Forbidden Stories yang berbasis di Paris, mengatakan spyware, yang dibuat dan dilisensikan oleh perusahaan Israel NSO Group, telah digunakan dalam percobaan dan berhasil meretas smartphone milik jurnalis, pejabat pemerintah, dan aktivis hak asasi manusia dalam skala global.

NSO Group pada hari Minggu menolak laporan, mengatakan laporan itu "penuh dengan asumsi yang salah dan teori yang tidak didukung". Produknya dimaksudkan hanya untuk digunakan oleh badan intelijen dan penegak hukum pemerintah untuk memerangi terorisme dan kejahatan, katanya.

Seorang juru bicara NSO Group berkomentar atas laporan di Le Monde dan media Prancis lainnya tentang Macron.

Dalam foto yang dirilis 25 Agustus 2016, menunjukan perusahaan Grup NSO Israel yang memiliki kantor sampai beberapa bulan yang lalu di Herzliya, Israel. Kelompok hak asasi manusia Amnesty International mengatakan bahwa seorang anggota stafnya ditargetkan oleh spyware buatan Israel dari NSO Group.[AP Photo / Daniella Cheslow]

Pendiri NSO Group Shalev Hulio mengatakan kepada stasiun radio Tel Aviv 103 FM sebelumnya pada hari Selasa bahwa daftar dugaan target spyware Pegasus yang dipublikasikan "tidak terkait dengan NSO".

"Platform yang kami produksi mencegah serangan teroris dan menyelamatkan nyawa," katanya dalam wawancara.

Hulio mengatakan bahwa selama 11 tahun keberadaannya, NSO Group telah bekerja dengan 45 negara dan menolak hampir 90 negara. Dia menolak menyebutkan nama salah satu dari mereka.

"Saya pikir, pada akhirnya, ini akan berakhir di pengadilan, dengan keputusan hukum yang menguntungkan kami, setelah kami mengajukan gugatan pencemaran nama baik, karena kami tidak punya pilihan lain," katanya.

Le Monde mengatakan tidak memiliki akses ke telepon Macron dan karena itu tidak dapat memverifikasi apakah itu memang dimata-matai, tetapi dapat memverifikasi telepon lain, termasuk mantan menteri lingkungan Francois de Rugy, dan dapat memverifikasi bahwa yang terakhir dimata-matai.

Juga pada hari Selasa, kantor kejaksaan Paris membuka penyelidikan atas tuduhan oleh situs berita investigasi Mediapart dan dua jurnalisnya bahwa mereka telah dimata-matai oleh Maroko menggunakan spyware Pegasus.

"Satu-satunya cara untuk menyelesaikan ini adalah agar otoritas kehakiman melakukan penyelidikan independen terhadap mata-mata yang tersebar luas yang diselenggarakan di Prancis oleh Maroko," kata Mediapart di Twitter.

Pernyataan jaksa Paris tidak menyebutkan Maroko, dan hanya mengatakan bahwa pihaknya telah memutuskan untuk membuka penyelidikan setelah menerima pengaduan dari Mediapart dan wartawannya.

The Guardian, salah satu media yang terlibat dalam penyelidikan, mengatakan penyelidikan itu menunjukkan penyalahgunaan yang meluas dan berkelanjutan dari perangkat lunak peretasan NSO Group. Spyware Pegasus merupakan malware yang menginfeksi smartphone untuk memungkinkan ekstraksi pesan, foto dan email, merekam panggilan dan mengaktifkan mikrofon secara diam-diam.

Baca juga: Spyware Buatan NSO Group Israel Digunakan untuk Retas Jurnalis dan Aktivis

REUTERS








Menara Eiffel Diresmikan 134 Tahun Lalu, Dibuat untuk Rayakan 100 Tahun Revolusi Prancis

3 jam lalu

Menara Eiffel terlihat di Paris, Prancis, pada 18 Juni 2020. Langkah-langkah sanitasi diterapkan guna memastikan keamanan para wisatawan menjelang pembukaan kembali Menara Eiffel pada 25 Juni 2020 mendatang. (Xinhua/Gao Jing)
Menara Eiffel Diresmikan 134 Tahun Lalu, Dibuat untuk Rayakan 100 Tahun Revolusi Prancis

Menara Eiffel salah satu bangunan tertinggi di dunia yang diresmikan 31 Maret 1889. Semula dibangun untuk peringati 100 tahun Revolusi Prancis.


WNA Uzbekistan dan Maroko Ditangkap, Diduga Terlibat Prostitusi Online

4 jam lalu

Ilustrasi prostitusi online. Pexels/Ron Lach
WNA Uzbekistan dan Maroko Ditangkap, Diduga Terlibat Prostitusi Online

Dua WNA asal Uzbekistan dan Maroko ditangkap karena diduga terlibat prostitusi online. Tarif mereka per jam US$ 150 hingga US$ 1000


4 Suporter Klub Sepak Bola Eropa yang Terang-terangan Kibarkan Bendera Palestina

9 jam lalu

Para pendukung Celtic mengibarkan bendera Palestina saat melawan Hapoel Be'er-Sheva asal Israel pada pertandingan babak kualifikasi play off Liga Champions di Celtic park, 19 Agustus 2016. Action Images via Reuters / Russell Cheyne
4 Suporter Klub Sepak Bola Eropa yang Terang-terangan Kibarkan Bendera Palestina

Dukungan kepada Palestina di lapangan bola terjadi di mana-mana. Sejumlah suporter klub Eropa mengibarkan bendera Palestina meski disanksi.


Sukarno Tolak Israel di Asian Games IV 1962 hingga Berani Keluar dari IOC, Jauh Sebelum Piala Dunia U-20 2023

14 jam lalu

Soekarno di Asian Games 1962. Dok. Kemenpora
Sukarno Tolak Israel di Asian Games IV 1962 hingga Berani Keluar dari IOC, Jauh Sebelum Piala Dunia U-20 2023

Presiden Sukarno pernah tolak Israel pada Asian Games IV 1962 di Jakarta. Kejadian ini jauh sebelum Piala Dunia U-20 2023, bahkan nyatakan keluar IOC.


Seperti di Turki, Maroko Punya Tradisi Ramadan Nafar untuk Bangunkan Sahur

1 hari lalu

Warga mempersiapkan meja dan makanan untuk berbuka puasa bersama keluarga dan kerabat di pantai Rabat, Maroko, Sabtu, 9 Juni 2018. Mengisi ngabuburit, banyak warga Maroko yang berkunjung ke pantai selama Ramadan untuk menikmati angin Atlantik dan pemandangan laut. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy)
Seperti di Turki, Maroko Punya Tradisi Ramadan Nafar untuk Bangunkan Sahur

Selain menjalankan ibadah Ramadan, umat muslim di berbagai wilayah geografis menjaga ritual, tradisi dan adat istiadat mereka tetap hidup.


Ganjar Pranowo dan Wayan Koster Diserang Netizen, PDIP Minta Semua Pihak Tak Saling Menyalahkan

1 hari lalu

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Kanan) bersama Sekjen PDIP Hasto Krisyanto (Kiri) dan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun (Tengah) di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin, 24 Oktober 2022. Dok. Tim Media PDIP.
Ganjar Pranowo dan Wayan Koster Diserang Netizen, PDIP Minta Semua Pihak Tak Saling Menyalahkan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta semua pihak dapat menahan diri atas batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.


Hasto PDIP Bilang Sempat Minta Menlu Pindahkan Venue Pertandingan Israel ke Negara Tetangga

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala/Wakil Kepala Daerah di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Kamis, 16 Juni 2022. TEMPO/Rahma Dwi Safitri
Hasto PDIP Bilang Sempat Minta Menlu Pindahkan Venue Pertandingan Israel ke Negara Tetangga

PDIP tetap menginginkan Piala Dunia U-20 tetap digelar di Indonesia, namun tanpa ada kehadiran Israel.


Kaspersky: Malware Clipper Raup Keuntungan Rp 6 Miliar melalui Tor Browser Palsu

1 hari lalu

Ilustrasi malware. Kredit: Linux Insider
Kaspersky: Malware Clipper Raup Keuntungan Rp 6 Miliar melalui Tor Browser Palsu

Malware itu beroperasi dengan mengganti sebagian konten clipboard yang dimasukkan dengan alamat dompet milik penyerang.


Dino Patti Djalal: sebelum Piala Dunia U-20, Atlet Israel Tak Diusik Datang ke Sini

1 hari lalu

Pelatih Timnas Sepak Bola Indonesia U20, Shin Tae Yong bersama sejumlah pemain Timnas Sepak Bola Indonesia U20 berfoto dengan Maskot Piala Dunia FIFA U20 Badak Cula Cahaya (Bacuya) di sela acara 100 hari Menuju Piala Dunia FIFA U20 Indonesia 2023 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023. Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20 dimulai pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Sejumlah stadion di Indonesia direncanakan akan digunakan untuk perhelatan tersebut, seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Stadion Gelora Jakabaring Palembang, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, serta Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Dino Patti Djalal: sebelum Piala Dunia U-20, Atlet Israel Tak Diusik Datang ke Sini

Mantan Wamenlu Dino Patti Djalal menyayangkan batalnya gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia, menyusul penolakan partisipasi timnas Israel.


Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, FPI dan Alumni 212: Alhamdulillah Kami Bersyukur

1 hari lalu

Massa aksi yang tergabung dalam PA 212 membawa poster saat menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin, 20 Maret 2023. Aksi tersebut digelar sebagai bentuk penolakan mereka terhadap ikutnya Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 yang bakal digelar di Indonesia Mei 2023.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, FPI dan Alumni 212: Alhamdulillah Kami Bersyukur

Massa dari FPI, GNPF dan Alumni 212 menggelar demo menolak kedatangan Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 yang digelar di Indonesia.