TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik di kantor Jaksa Agung New York, Amerika Serikat, diperkirakan akan membahas kasus Gubernur New York, Andrew Cuomo, pada Sabtu, 17 Juli 2021, waktu setempat, sebagai upaya untuk membuktikan tuduhan pelecehan seksual yang diarahkan padanya.
Cuomo, 63 tahun, pada tahun lalu menuai pujian atas upayanya mengatasi pandemi Covid-19. Akan tetapi, puja-puji itu sekarang berubah menjadi seruan agar Cuomo mengundurkan diri menyusul tuduhan pelecehan seksual dan kesalahan karena tidak melaporkan sejumlah kematian akibat Covid-19 di panti jompo.
Gubernur New York, Andrew Cuomo, 63 tahun. Sumber: Reuters
Dua sumber yang faham dengan kasus ini mengatakan pada surat kabar New York Times dua pengacara sudah digandeng oleh Jaksa Agung Letitia James untuk memintai keterangan Gubernur Cuomo.
Selama empat bulan, investigasi Jaksa Agung telah mengumpulkan kesaksian sejumlah perempuan, yang menuding Gubernur Cuomo telah melakukan pelecehan seksual. Investigasi juga mengumpulkan sejumlah dokumen negara, email dan pesan singkat.
Rencananya hasil investigasi tersebut akan disampaikan ke public. Cuomo, politikus yang berasal dari Partai Demokrat, menyangkal telah melakukan kesalahan.
“Kami telah berulang kali sampaikan bahwa Gubernur tidak mau berkomentar soal evaluasi ini sampai dia dilibatkan,” kata Richard Azzopardi, ajudan Cuomo.
Gubernur Cuomo menyadari dia sudah terbiasa mencium dan memeluk orang sebagai cara untuk menyambut mereka. Dia pun meminta maaf jika perilakunya ini telah membuat orang-orang menjadi tidak nyaman.
Baca juga: HUT Amerika Serikat ke-245: Ini Asal-Usul Julukan Paman Sam
Sumber: Reuters