TEMPO.CO, Jakarta - Pertempuran antara Afghanistan dan kelompok pemberontak Taliban kian genting seiring dengan ditariknya pasukan Amerika. Sabtu pekan lalu, Taliban memukul mundur pasukan Afghanistan dari beberapa distrik strategis mereka dan kemudian mengambil kendali di sana.
Kurang lebih ada 300 personil Militer Afghanistan yang berhasil dipukul mundur Taliban dari distrik kunci di Provinsi Badakhshan. Mereka yang bertahan hidup kabur ke Tajikistan yang tak jauh dari lokasi pertempuran. Pemerintah Tajikistan berkata, mereka mengizinkan pasukan Afghanistan menyebrang atas pertimbangan kemanusiaan.
"Keputusan kami dasari pada pertimbangan kemanusiaan dan hubungan baik," ujar keterangan pers Komite Tajikistan untuk Keamanan Nasional, Ahad, 4 Juli 2021.
Dengan pengambilalihan distrik di Provinsi Badakhshan, maka Taliban sudah menguasai 30 persen dari 421 distrik di Afghanistan. Hal itu semakin memperkuat pengaruh mereka di Afghanistan yang kehilangan daya tarung sejak Presiden Joe Biden memerintahkan penarikan pasukan AS per April lalu.
Konvoi kendaraan lapis baja pasukan Komando Afghanistan berangkat menuju garis depan, di Distrik Ghorband, Provinsi Parwan Afghanistan 29 Juni 2021. Utusan PBB untuk Afghanistan mengatakan minggu ini bahwa Taliban telah mengambil lebih dari 50 dari 370 distrik Afghanistan. REUTERS/Omar Sobhani
Dari sekian banyak invasi yang dilakukan Taliban, perkembangan terbesar mereka lakukan di bagian utara Afghanistan. Dulunya, ketika pasukan Amerika masih aktif, bagian utara Afghanistan adalah salah satu basis utama militer mereka.
"Militer Afghanistan sulit melakukan perlawanan karena jumlah pasukan yang kalah besar dan kurangnya perlengkapan. Taliban tidak mendapat perlawanan berarti untuk mengambil alih mayoritas distrik," ujar anggota dewan, Mohib-ul Rahman.
Pemerintah Afghanistan, secara terpisah, menyatakan tengah mempersiapkan langkah balasan untuk mengambil alih distrik-distrik yang direbut Taliban.
"Militer Afghanistan tidak menyangka kuatnya serangan Taliban. Afghanistan sudah pasti akan melakukan serangan balasan," ujar Penasihat Keamanan Nasional Afghanistan, Hamdullah Rohib.
Pemerintah Amerika, sejauh ini, tetap lanjut dengan rencana penarikan pasukannya dari Afghanistan. Target yang ditetapkan Presiden Joe Biden, penarikan sudah harus beres paling lamban September 2021. Walau begitu, Biden akan meninggalkan sebagian personil untuk menjaga Kedutaan Besar Amerika serta menyerahkan pangkalan militernya ke Afghanistan.
Baca juga: Joe Biden: Penarikan Pasukan Dari Afghanistan Berjalan Sesuai Rencana
ISTMAN MP | REUTERS | AL JAZEERA