TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 43 migran tenggelam dalam sebuah musibah perahu karam di Tunisia. Perahu naas yang membawa migran itu, hendak mengarungi laut mediterania dari Libya ke Italia.
Palang Merah Tunisia pada Sabtu, 3 Juli 2021 menjelaskan dalam musibah tenggelamnya perahu tersebut, ada 84 migran yang bisa diselamatkan. Perahu tersebut persisnya berlayar dari wilayah pantai utara Libya, membawa migran dari Mesir, Sudan, Eritrea dan Bangladesh.
“Angkatan Laut telah menyelamatkan 84 migran dan 43 orang lainnya tenggelam dalam perahu yang bertolak dari Zuwara - Libya menuju Eropa,” kata Mongi Slim, pejabat dari Palang Merah Tunisia.
Dua jenazah imigran berada di pantai Sabratha, Libya, 22 Februari 2017. Sedikitnya 74jenazah imigran ditemukan di pantai yang diduga tenggelam di Mediterania saat berusaha mencapai Eropa. REUTERS/Stringer
Dalam beberapa bulan terakhir, sudah terjadi sejumlah insiden perahu tenggelam di wilayah pantai Tunisia menyusul semakin banyaknya upaya migran menyeberangi Eropa dari Tunisia dan Libya karena cuaca yang membaik.
Sedangkan dalam beberapa tahun terakhir, ada ratusan ribu orang menyeberangi laut Mediterania. Banyak dari mereka untuk melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di Afrika dan Timur Tengah.
Italia telah menjadi salah satu pintu gerbang bagi para migran untuk masuk Eropa. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah migran yang menyeberang untuk ke Eropa menurun, namun naik lagi pada 2021.
Kementerian Dalam Negeri Italia menyebut sejak awal 2021, ada sekitar 19.800 migran yang tiba di Eropa. Jumlah itu naik dibanding periode sama pada tahun lalu sebanyak 6.700 orang.
Baca juga: Kisah Balita 2 Tahun Terlantar Dekat Truk Pembawa Migran
Sumber: Reuters