TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas akibat gedung kondominium runtuh di Florida, Amerika Serikat, bertambah pada Jumat, 2 Juli 2021, menjadi 22 orang. Penambahan korban tewas terjadi setelah ditemukan empat lagi korban di dalam puing-puing bangunan.
Dengan temuan 22 jenazah itu, maka daftar korban hilang saat ini masih ada 126 orang lagi. Mereka kemungkinan sudah tewas.
Dari upaya pencarian yang sudah dilakukan, tidak ada korban yang ditemukan dalam kondisi hidup, termasuk mereka yang ditemukan beberapa jam setelah gedung runtuh.
Foto udara lokasi robohnya apartemen Champlain Towers South di Surfside, Florida, Amerika Serikat, 24 Juni 2021. REUTERS/Marco Bello
Kondominium Champlain Towers South, yang terletak dekat Surfside, Miami, Florida, runtuh pada 24 Juni 2021. Gedung setinggi 12 lantai itu, diperkirakan runtuh akibat kerusakan struktur.
Wali Kota Miami-Dade, Daniella Levine Cava, mengatakan pihaknya telah memberikan sinyalemen perintah penghancuran untuk sisa gedung yang masih berdiri. Sebab dikhawatirkan hal ini bisa membuat kondisi reruntuhan gedung tidak stabil.
Musibah gedung runtuh ini telah membuat otoritas memerintahkan komplek gedung pemukiman kedua dievakuasi setelah dinilai tidak aman huni. Semua penghuni di gedung Crestview Towers diminta untuk angkat kaki segera setelah sejumlah insinyur menemukan sejumlah beton yang bermasalah dan persoalan listrik di sana.
Menurut Manajer North Miami Beach Arthur Sorey perintah untuk pindah dilakukan mengingat badai Isla yang semakin mendekat, yang diperkirakan akan tiba di Florida pada Senin pagi, 5 Juli 2021. Pemilik gedung belum memulai kewajiban sertifikasi ulang keamanan yang diperlukan bagi sebuah gedung setelah 40 tahun dibangun.
“Ini jelas bukan sebuah keputusan yang mudah. Ini hanya hal yang paling tepat dilakukan saat ini. Tidak tahu apa yang akan terjadi saat badai nanti,” kata Sorey.
Baca juga: Penyebab Gedung Runtuh di Florida Diduga karena Kerusakan Struktur
Sumber: Reuters