TEMPO.CO, - Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana memerintahkan penghentian sementara armada militer helikopter Black Hawk. Keputusan ini diambil setelah terjadi kcelakaan dalam misi pelatihan di sebuah provinsi di utara ibu kota Manila yang menewaskan enam orang.
Helikopter S-70i Black Hawk, salah satu dari 16 unit yang dibeli pada 2019 dari Polandia, jatuh pada Rabu malam setelah lepas landas dari bekas pangkalan militer Amerika Serikat di provinsi Pampanga, kata angkatan udara dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 25 Juni 2021.
Tim pencarian dan penyelamatan kemudian menemukan puing-puing helikopter yang nahas itu. Pihak berwenang langsung menyelidiki penyebab kecelakaan ini.
Enam Black Hawk, termasuk satu yang jatuh, dikirim pada November, sementara lima lainnya dikirim awal Juni dan sedang dalam pemeriksaan teknis.
Batch terakhir akan dikirim akhir tahun ini.
Sebagian besar peralatan yang digunakan oleh militer Filipina sudah tua. Beberapa di antaranya adalah kapal perang era Perang Dunia Kedua dan pesawat antik Perang Vietnam, dan pemerintah telah mengalokasikan lebih dari US$6 miliar untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya antara 2018 hingga 2022.
Pada Juli, empat tentara tewas dan satu lagi terluka setelah sebuah helikopter militer "Huey" jatuh saat lepas landas untuk operasi pelatihan malam hari di Filipina utara.
Baca juga: Rodrigo Duterte Beri Ancaman Penjara Bagi Warga Penolak Vaksinasi COVID-19
Sumber: CHANNEL NEWS ASIA