TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggara Olimpiade Tokyo akan mengizinkan penjualan minuman beralkohol pada para penonton. Aturan itu menuai kritikan karena warga setempat sendiri diminta untuk membatasi aktivitas demi menghindari penyebaran wabah virus corona.
Surat kabar Kyodo pada Selasa, 22 Juni 2021 mewartakan minuman beralkohol boleh dijual di tempat-tempat diselenggarakannya Olimpiade. Persetujuan penjualan minuman beralkohol itu menyusul disetujuinya acara Olimpiade Tokyo dihadiri oleh penonton lokal pada bulan depan setelah tertunda selama setahun.
Seorang pria yang mengenakan masker saat mewabahnya virus corona melewati patung lambang Olimpiade di Tokyo, Jepang, 6 Maret 2020. Pesta olahraga terbesar di dunia ini berpotensi diundur hingga akhir tahun, sejumlah event ujicoba telah ditunda dan upacara pengambilan api Obor Olimpiade akan dilaksanakan tanpa penonton. REUTERS/Stoyan Nenov
Jepang pada pekan lalu sudah menurunkan status waspada virus corona sehingga orang dengan jumlah kelompok kecil boleh minum-minum pada waktu tertentu. Namun Jepang menawarkan bantuan terbatas pada bar, restoran dan tempat hiburan malam di Ibu Kota Tokyo.
“Masalah terbesar adalah perlakuan istimewa, seperti event-event diberi izin, tetapi bioskop tidak. Olimpiade diizinkan, tapi acara siaran langsung tidak boleh,” demikian kicauan @save_the_cinema
Acara kumpul-kumpul sambil minum-minuman beralkohol telah menjadi target pemerintah karena hal itu dipandang sebagai pencetus penyebaran wabah virus corona. Pemberian izin penjualan minuman beralkohol dalam Olimpiade bisa menjadi secercah harapan bagi Asahi Group Holdings, yang punya hak eksklusif menawarkan penjualan bir ‘Super Dry’ kepada para penggemar olahraga.
Baca juga: Bulu Tangkis: PBSI Nilai Hasil Simulasi Olimpiade Tokyo Belum Memuaskan
Sumber: Reuters