TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Cina melaporkan bahwa mereka telah berhasil menyuntikkan 1 miliar dosis vaksin COVID-19 untuk warganya. Angka tersebut, kata Kementerian Kesehatan, lebih dari sepertiga jumlah vaksin COVID-19 yang mereka donasikan untuk kebutuhan global.
Angka tersebut dicapai pada hari Sabtu kemarin, 19 Juni 2021, setelah 20,23 juta dosis vaksin COVID-19 diberikan. Adapun target Pemerintah Cina adalah 40 persen dari 1,4 miliar penduduk Cina telah tervaksin penuh pada akhir bulan ini.
Untuk menggenjot angka vaksinasi tersebut, seiring dengan munculnya varian Delta yang lebih cepat menyebar, Pemerintah Cina mengupayakan berbagai cara untuk menarik minat warga. Salah satunya dengan memberikan hadiah bagi mereka yang mau divaksin.
Sebagai contoh, di Provinsi Anhui, warga mendapat sepaket telur gratis jika mau divaksin. Contoh lain, di Beijing, pemerintah setempat menjanjikan voucher belanja sebagai hadiah.
Di Cina, ada empat vaksin COVID-19 yang digunakan oleh pemerintah. Dua di antaranya adalah Sinovac dan Sinopharm. Secara efikasi, kedua vaksin itu lebih rendah dibanding pesaing utamanya, Pfizer dan Moderna, yang berasal dari Amerika dan memiliki efikasi di atas 90 persen.
Sinovac, apabila mengacu pada data uji klinis di Brasil, memiliki efikasi 50 persen untuk mencegah infeksi dan 80 persen mencegah kasus yang membutuhkan penanganan medis. Sinopharm, memiliki efikasi 79 persen. Adapun setiap warga Cina menerima dua dosis dari salah satu vaksin itu.
Pemerintah Cina menargetkan 3 miliar dosis vaksin COVID-19 berhasil diproduksi tahun ini. Jumlah tersebut baik untuk kebutuhan lokal, donasi, maupun komersial.
Cina, yang sempat menjadi episentrum virus, sekarang berada di posisi ke-100 negara paling terdampak virus COVID-19. Mereka tercatat memiliki 91.587 kasus dan 4.636 kematian akibat COVID-19 menurut data WorldOMeter.
Baca juga: Amerika Serikat Lipatgandakan Bantuan Vaksin Covid-19 ke Taiwan
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA