TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden diagendakan menjamu Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pada Jumat pekan ini, 25 Juni 2021. Keduanya dikabarkan akan membahas soal ketegangan di Afghanistan akibat serangan Taliban plus komitmen Amerika di sana. Adapun pertemuan tersebut adalah yang pertama bagi keduanya.
"Kunjungan Presiden Ghani dan Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional Abdullah Abdullah akan menekankan kelanjutan kerjasama Amerika - Afghanistan seiring dengan berlangsungnya penarikan pasukan," ujar Gedung Putih dalam keterangan persnya, Ahad, 20 Juni 2021.
Diberitakan sebelumnya, ketegangan di Afghanistan meningkat sejak Joe Biden memutuskan untuk menarik ribuan personilnya di sana. Adapun ketegangan bukan disebabkan secara langsung oleh penarikan itu, tetapi proses penarikan yang tidak sesuai harapan Taliban.
Taliban menginginkan penarikan secara serentak pada Mei kemarin. Menurut Taliban, hal itu yang dijanjikan mantan Presiden Amerika Donald Trump ketika mereka meneken perjanjian damai. Sementara itu, Joe Biden memilih penarikan secara bertahap dengan penarikan terakhir pada 11 September.
Per berita ini ditulis, Taliban sudah menyerang 28 dari total 34 provinsi di Afghanistan. Dari 28 provinsi tersebut, sebanyak 30 distrik telah dikuasai dan Afghanistan tengah mencoba untuk mengambil alihnya kembali. Pada Jumat pekan lalu, 24 tentara Afghanistan tewas dalam pertempuran untuk mengambil alih kembali distrik di provinsi Faryab.
Salah seorang pejabat Pemerintah Afghanistan, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan Ashraf Ghani ingin menagih komitmen Biden soal tetap membantu Afghanistan. Salah satunya soal dukungan terhadap Militer Afghanistan usai penarikan pasukan diselesaikan.
Taliban belum memberikan komentar apapun soal kunjungan Ghani ke Amerika untuk menemui Joe Biden. Selain itu, Taliban juga tidak berkomentar soal buntunya negosiasi damai dengan Afghanistan di Qatar. Sejumlah pihak telah menyuarakan kekhawatirannya soal komitmen Taliban mengingat kelompok pemberontak itu belum memberikan proposal apapun soal rencana damai.
Baca juga: Korban Taliban Makin Banyak, Afghanistan Ganti Menteri dan Panglima Militer
ISTMAN MP | REUTERS