TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengutarakan negaranya harus siap untuk kemungkinan menggelar dialog atau melakukan konfrontasi dengan Amerika Serikat. Ucapan Kim itu dipublikasi oleh KCNA pada Jumat, 18 Juni 2021 dan merupakan komentar Kim pertama secara langsung pada Pemerintahan Joe Biden.
Pernyataan itu disampaikan Kim pada Kamis, 17 Juni 2021, dalam rapat anggota komite pusat Partai Buruh, partai berkuasa di Korea Utara. Sebelumnya Kim menyerukan agar diambil sejumlah kebijakan untuk mengatasi naiknya kelangkaan pangan dampak dari pandemi Covid-19.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara untuk meresmikan dimulainya konstruksi pada tahap pertama proyek pembangunan 50.000 apartemen baru, di Pyongyang, Korea Utara, 24 Maret 2021. KCNA via REUTERS
KCNA mewartakan Kim sudah membuat detail analisis mengenai kebijakan pemerintahan Biden kepadan Pyongyang. Dia juga sudah mempersiapkan strategi dan taktik penetralan dengan Amerika Serikat.
“Sekjen menekankan perlunya persiapan, baik itu dialog dan konfrontasi. Untuk konfrontasi harus disiapkan sepenuhnya demi melindungi martabat negara dan kepentingan bagi kemajuan yang independen,” demikian pemberitaan KCNA.
Dalam pemberitaan itu, tidak dijelaskan secara detail tindakan yang mungkin diambil Korea Utara.
Menurut Vipin Narang, ahli bidang nuklir dari Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, komentar Kim memperlihatkan dia kembali melakukan tindakan ‘wait and see’, di mana saat yang sama dia menahan diri dari provokasi pada pemerintahan Biden.
“Tampaknya ini menyarankan kalau Pyongyang berfikir bola saat ini ada di Amerika Serikat dan Korea Utara sedang menunggu untuk melihat bagaimana pemerintahan Biden menjalankannya. Adanya laporan kondisi pangan dan Covid-19 di Korea Utara, orang bisa berasumsi Kim lebih suka menghindari konfrontasi dalam waktu dekat,” kata Narang.
Baca juga: Kim Jong Un Waswas K-pop Merusak Generasi Muda Korea Utara
Sumber: Reuters