TEMPO.CO, Jakarta - Umat Muslim di Tanzania waswas apakah mereka bisa menunaikan ibadah haji atau tidak. Pasalnya, Arab Saudi mensyaratkan mereka yang beribadah haji 2021, harus sudah mendapat suntik vaksin virus corona, sedangkan Tanzania belum memulai imunisasi massal vaksin Covid-19.
Omar Aboubakar, sama seperti umat Muslim lain di Tanzania, yang sangat ingin menunaikan ibadah haji ke Mekkah, Arab Saudi. Hanya saja, tahun ini haji hanya berlaku untuk mereka yang sudah mendapat imunisasi vaksin virus corona, dimana hal ini bagian dari upaya memerangi Covid-19.
Ribuan umat muslim melaksanakan salat disekitaran Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, 23 Mei 2018. REUTERS/Faisal Al Nasser
Aboubakar pun dibuat waswas karena imunisasi massal vaksin Covid-19 di negaranya belum dimulai.
“Waktu menjadi krusial saat ini, namun kami belum akan menyerah. Kami berharap pimpinan tertinggi negara ini mau memeriksa masalah vaksin ini dengan sangat hati-hati sehingga kami bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Tahun lalu kami sudah gagal gara-gara Covid-19,” kata Aboubakar.
Sampai awal 2021, otoritas Tanzania masih belum memberikan persetujuan pada vaksin virus corona yang disorongkan. Sebaliknya, Presiden Tanzania John Magufuli malah mempromosikan pengobatan palsu untuk mengobati Covid-19.
Magufuli pada Maret 2021 lalu meninggal dan sekarang jabatannya di isi oleh Samia Hassan. Presiden Tanzania yang baru, sudah membentuk sebuah gugus tugas untuk memberikan saran pada pemerintahan Hassan bagaimana mengatasi pandemi Covid-19.
Dalam laporan dua pekan lalu, gugus tugas tersebut menyatakan vaksin virus corona itu, efektif. Vaksin Covid-19 direkomendasikan untuk mereka yang mau ke luar negeri dan mereka mendapatkan prioritas untuk disuntik vaksin virus corona pada gelombang pertama.
“Komite sudah menyarankan pada pemerintah agar menggunakan sejumlah institusi dan menggratiskan vaksin virus corona. Negara bisa menggunakan vaksin Covid-19 yang sudah ada dalam daftar WHO karena vaksin-vaksin tersebut terbukti efektif dan aman karena sudah terbukti secara ilmiah,” kata Said Aboud, Ketua gugus tugas penanganan Covid-19 di Tanzania.
Pada pekan lalu, Presiden Hassan mengatakan pihaknya sudah mengecek untuk memastikan apakah vaksin Covid-19 yang ada di beberapa negara bisa dibeli oleh Tanzania. Akan tetapi, Tanzania belum juga melakukan kampanye vaksin virus corona sehingga membuat umat Muslim di negara itu ciut bisa naik haji tahun ini.
Baca juga: J-Hope BTS Sumbang 100 Juta Won untuk Anak-anak Korban Kekerasan di Tanzania
Sumber: voanews.com