TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas setempat, yang dibantu FBI, masih berusaha mengungkap motif penembakan di California, Amerika Serikat pada Rabu, 26 Mei 2021. Mereka menolak berspekulasi soal pemicu penembakan massal terjadi karena investigasi akan memakan waktu berhari-hari, yang juga ikut dibantu oleh Biro Penanganan Alkohol dan Rokok, Pemadam Kebakaran dan alat peledak.
Laurie Smith, Sheriff untuk wilayah San Jose, California, menyatakan perasaan pelaku penembakan tentang tempat kerjanya, yakni di Santa Clara Valley Transportation Authority (TVA) mungkin telah berkontribusi mengapa dia menargetkan rekan-rekan kerjanya.
“Berdasarkan perkembangan baru-baru ini dalam investigasi kami dapat katakan pelaku penembakan merasa tidak puas selama bekerja bertahun-tahun di VTA,” kata Smith.
Lokasi penembakan di Santa Clara Valley Transportation Authority (VTA) di Silicon Valley, San Francisco Bay Area pada Rabu, 26 Mei 2021. Sumber: Reuters
Dalam keterangannya, disebutkan pula bahwa pelaku penembakan adalah Samuel Cassidy, 57 tahun. Identitas pelaku penembakan telah identifikasi lebih dulu oleh media.
Penembakan terjadi hanya beberapa jam setelah ada rapat serikat pekerja di area parkir kereta jenis commuter line, yang lokasinya sekitar 50 mil dari wilayah selatan San Francisco, Silicon Valley, Amerika Serikat. Cassidy menembak dirinya sendirinya setelah polisi datang ke lokasi kejadian.
Total ada 9 korban tewas dalam musibah ini, yang semuanya adalah karyawan Santa Clara VTA. Para korban ditemukan di dua gedung di area kejadian.
Sedangkan Wall Street Journal mewartakan memo dari Departemen Keamanan Dalam Negeri melaporkan petugas bea cukai dan perbatasan Amerika Serikat pada 2016 pernah menahan Cassidy saat dia baru pulang dari Filipina. Dalam penahanan itu terungkap Cassidy mengutarakan dia sangat membenci tempat kerjanya.
Baca juga: Saksi: Pelaku Penembakan di California Pilih Targetnya
Sumber: Reuters