Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter-dokter India Kritik Pembagian Obat COVID-19 Buatan Guru Yoga

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter-dokter di India mengkritik langkah pemerintah negara bagian Haryana membagikan obat buatan guru yoga Baba Ramdev yang diklaim mampu menyembuhkan COVID-19. Menurut para dokter, obat buatan Baba Ramdev belum teruji secara medis sehingga pembagiannnya adalah langkah yang gegabah.

Kritik tersebut juga merupakan respon atas pernyataan Baba Ramdev. Pekan lalu, Ramdev mengatakan obat-obatan modern lebih banyak menyebabkan kematian dibanding menyelamatkan pasien COVID-19. Pernyataan itu kemudian ditarik Ramdev usai dokter-dokter di seluruh India menganggap pernyataannya menyesatkan dan tak berdasar.

"Jika Pemerintah Haryana tetap melanjutkan pembagian ini, mereka yang akan rugi," ujar Sekretaris Asosiasi Medis India di Uttarakhand, Ajay Khanna, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 26 Mei 2021.

Langkah pembagian obat bernama Coronil itu pertama kali diungkapkan pekan lalu. Negara bagian Haryana, yang merupakan basis pedukung PM Narendra Modi, mengatakan obat itu akan dibagikan secara gratis ke pasien COVID-19.

Coronil sendiri bukan barang yang sepenuhnya baru. Perusahaan farmasi milik Ramdev, Patanjali Ayurved, sudah memperkenalkannya sejak tahun lalu dan disambut meriah oleh penggemar Ramdev. Sorotan kepadanya bertambah setelah kabar pembagiannya beredar dan diprotes para dokter.

Ajay Khanna berkata, Asosiasi Medis India tidak akan mengambil tindakan atas rencana pemerintah Haryana membagikan Coronil. Namun, ia memastikan pihaknya bakal memperkarakan Ramdev soal pernyataannya tentang obat modern mencelakakan pasien COVID-19.

Banner guru yoga Baba Ramdev di Ahmedabad, India (Sumber: Reuters/ Amit Dave)

"Ramdev adalah seorang pebisnis dan tak lebih dari itu. Untuk menjual produknya, ia mencoba mengadu domba pengobatan modern dengan pengobatan tradisional," ujar Khanna soal si guru yoga

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konsultan Pulmonologist dari Rumah Sakit Hinduja, Mumbai, Lancelot Pinto mendukung pernyataan Khanna. Ia berkata, sungguh berbahaya jika pasien terjebak pengobatan alternatif yang belum teruji, lebih banyak mudarat dibanding manfaatnya.

"Namun, perlu diakui bahwa pengobatan tradisional populer di banyak orang karena minimnya akses ke layanan kesehatan. Tapi, dokter berkewajiban memperingatkan bahaya dari pengobatan alternatif," ujar Pinto.

Sebagai catatan, ini bukan pertama kalinya obat atau pengobatan alternatif menjadi sorotan ketika gelombang kedua pandemi COVID-19 menyerang. Sebelumnya, para dokter-dokter India sempat mempermasalahkan soal praktik kepercayaan kotoran sapi bisa melindungi tubuh dari COVID-19. Menurut mereka, hal itu malah membuat warga bisa terkena penyakit lain.

Per berita ini ditulis, India tercatat memiliki 27,16 juta dan 311 ribu kematian akibat COVID-19.

Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 di India Capai 300 Ribu

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

14 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

3 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

7 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

7 hari lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

8 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

10 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.