Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Amerika Serikat Menjadi Pendukung Kuat Israel?

image-gnews
Orang-orang berpartisipasi dalam demonstrasi Pro-Israel di Times Square di New York City, 12 Mei 2021. [REUTERS / David 'Dee' Delgado]
Orang-orang berpartisipasi dalam demonstrasi Pro-Israel di Times Square di New York City, 12 Mei 2021. [REUTERS / David 'Dee' Delgado]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika serangan Israel membunuh ratusan orang Palestina di Gaza, termasuk puluhan anak-anak, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dikabarkan mau menjual senjata berpemandu canggih buatan Boeing senilai USD 735 juta atau setara Rp 10,4 triliun ke Israel.

Tidak sangsi, Amerika Serikat adalah pendukung kuat Israel dan bahkan menggelontorkan bantuan masif daripada negara lain.

Lembar fakta Departemen Luar Negeri AS menyebut AS adalah negara pertama yang mengakui Israel pada 1948, dan yang pertama mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 2017 di era Donald Trump.

"Komitmen Amerika Serikat terhadap keamanan Israel didukung oleh kerja sama pertahanan yang kuat dan Memorandum of Understanding (MoU) 10 tahun senilai US$ 38 miliar (Rp 543,8 triliun) yang ditandatangani oleh Amerika Serikat dan Israel pada tahun 2016," kata Departemen Luar Negeri AS di situs webnya, yang dirilis 20 Januari 2021.

Sesuai dengan MOU tersebut, Amerika Serikat setiap tahun menyediakan US$ 3,3 miliar (Rp 47,2 triliun) dalam Pembiayaan Militer Asing dan US$ 500 juta (Rp 7 triliun) untuk program kerja sama untuk pertahanan rudal.

Bahkan Joe Biden, yang menjanjikan dukungan Palestina selama kampanye pilpres AS, tidak melepas dukungan historis kepada Israel. Sikap Biden telah dikecam oleh sesama Demokrat yang progresif seperti Rashida Tlaib, Ilhan Omar, dan Alexandria Ocasio-Cortez.

Pertanyaannya adalah kenapa dan bagaimana Amerika Serikat bisa menjadi pendukung utama Israel, bahkan ketika Israel melanggar hak asasi manusia?

Riwayat hubungan Amerika Serikat dan Israel

Presiden Harry Truman adalah kepala negara pertama yang mengakui Israel ketika dibentuk pada 1948.

Dikutip dari Al Jazeera, 19 Mei 2021, pengakuan itu sebagian karena ikatan pribadi. Mantan mitra bisnis Truman, Edward Jacobson, memainkan peran penting dalam meletakkan dasar bagi AS dalam mengakui Israel sebagai sebuah negara. Namun ada juga pertimbangan strategis yang mendorong keputusan tersebut.

Pengakuan itu terjadi tepat setelah Perang Dunia II, ketika Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet mulai terjadi.

Timur Tengah, dengan cadangan minyak dan jalur airnya yang strategis (Terusan Suez) adalah medan pertempuran utama untuk pengaruh hegemoni negara adidaya. AS mengambil alih dari kekuatan Eropa yang sangat lemah sebagai poros kekuatan barat utama di Timur Tengah.

Tentara Israel berbicara dengan pemuda Palestina selama protes anti-Israel atas kekerasan lintas perbatasan antara militan Palestina di Gaza dan militer Israel, dekat pos pemeriksaan Hawara dekat Nablus di Tepi Barat yang diduduki Israel, 18 Mei 2021. REUTERS/Raneen Sawafta

Dalam perang 1967 Israel mengalahkan pasukan Mesir, Suriah dan Yordania, dan menduduki Palestina serta beberapa wilayah dari Suriah dan Mesir.

Sejak itu, AS telah bertindak tegas untuk mendukung superioritas militer Israel di wilayah tersebut dan untuk mencegah tindakan permusuhan terhadapnya oleh negara-negara Arab.

Hubungan AS-Israel tumbuh dengan pesat setelah tahun 1967, karena sebagian besar karena perubahan penahanan dan postur strategis AS.

Dilansir dari Vox, menurut Michael Barnett, pakar ilmu politik Universitas George Washington, presiden dan ahli strategi Amerika melihat Israel sebagai alat yang berguna untuk menahan pengaruh Soviet di Timur Tengah, yang signifikan di antara negara-negara Arab, dan menggunakan dukungan diplomatik dan militer untuk menjalin Israel dengan kuat ke dalam blok anti-Soviet.

Untuk satu hal, pendekatan AS ke Timur Tengah tidak banyak berubah setelah Perang Dingin. AS semakin terlibat dalam mengelola perselisihan dan masalah di Timur Tengah selama Perang Dingin, dan mempertahankan peran itu sebagai satu-satunya kekuatan super dunia pada tahun 90-an. Stabilitas di Timur Tengah terus menjadi kepentingan utama Amerika, karena sejumlah alasan termasuk pasar minyak global, dan AS mengambil peran sebagai penjamin stabilitas regional.

Secara strategis AS melihat penting untuk mendukung negara-negara seperti Mesir, Arab Saudi, dan Israel yang membutuhkan dukungan konservatif AS. Tidak seperti Iran, Suriah, dan Irak, negara-negara ini pada dasarnya baik-baik saja dengan status quo di Timur Tengah.

Mendukung Israel bagus untuk politik dalam negeri AS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

18 menit lalu

Kendaraan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir terlibat dalam kecelakaan di Ramle pada 26 April 2024. (Screencapture/X)
Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah


Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

2 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

3 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

4 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

5 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

7 jam lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

8 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

9 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.


Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

9 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara penerimaan negara ditutup pada angka Rp2.774,3 triliun atau 105,2 persen dari target, yang terdiri dari perpajakan Rp2.155,4 triliun dan PNBP Rp605,9 triliun dan hibah Rp13 triliun. Tempo/Tony Hartawan
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.


Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

10 jam lalu

Aktivis HAM saat menghadiri acara Koalisi Musisi Untuk Gaza'STOP GENOSIDA PALESTINA' di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 19 April 2024. Dalam aksinya para Aktivis HAM menuntut gencatan senjata dan kemerdekaan absolut Palestina dari okupansi Israel dan kroninya. TEMPO/Subekti.
Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.