TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Malaysia pada Selasa mengatakan lima tersangka anggota kelompok militan Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak di negara bagian Sabah di Kalimantan bagian Malaysia, menurut laporan kantor berita negara Bernama.
Kelompok Abu Sayyaf, yang anggotanya berjanji setia kepada ISIS pada tahun 2014, berbasis di Filipina selatan dan terkenal karena pengeboman, pemenggalan kepala, pemerasan, dan penculikan untuk tebusan.
Pihak berwenang di Malaysia telah meningkatkan upaya untuk menindak aktivitas militan itu dalam beberapa tahun terakhir setelah serangan yang terkait dengan ISIS di ibu kota Kuala Lumpur pada tahun 2016 dan lainnya di negara-negara tetangga.
Dikutip dari Reuters, 18 Mei 2021, kelima pria yang tewas dalam baku tembak Senin malam termasuk Mabar Binda, seorang sub-komandan Abu Sayyaf dalam daftar buronan pemerintah Filipina, kata komisaris polisi negara bagian Sabah, Hazani Ghazali.
Hazani mengatakan polisi Malaysia membalas dengan tembakan setelah salah satu tersangka melepaskan tembakan selama penggerebekan. Petugas menemukan dua buah pistol, 20 butir amunisi, dan tiga buah golok.
"Dengan jatuhnya lima orang ini, polisi yakin kami telah melumpuhkan satu sel Abu Sayyaf yang bersembunyi di Sabah," kata Hazani.
Polisi telah menahan 83 orang di Sabah antara 2014 dan 2020 karena diduga terkait dengan ISIS, kata Hazani.
Sabah telah lama bergulat dengan ancaman penculik bersenjata yang memanfaatkan kedekatan dan perbatasan laut yang keropos antara Filipina selatan dan negara bagian Malaysia.
Militer Filipina mengatakan pada Maret tentara membunuh seorang pemimpin Abu Sayyaf dan menyelamatkan empat sandera Indonesia yang ditahan selama setahun sejak mereka diculik dari Sabah.
Baca juga: Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina
REUTERS