TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah gedung yang menjadi kantor media internasional, termasuk Al Jazeera, yang ada di Jalur Gaza terkena hantaman bom Israel pada Sabtu, 15 Mei 2021. Gedung itu hancur.
Saat berita ini ditulis, belum ada laporan resmi soal korban jiwa dan jumlah kerugian yang dialami akibat hantaman bom tersebut. Rekaman video yang diunggah Al Jazeera memperlihatkan gedung Al-Jalaa setinggi 11 lantai itu hancur setelah dibom. Debu dan puing-puing berterbangan ke udara.
The moment the building housing AlJazeera and the Associated Press offices in Gaza City was struck by an Israeli missile. Journalists were give an hour warning to evacuate. pic.twitter.com/11MMpvncCA
— Arwa Ibrahim (@arwaib) May 15, 2021
Gedung Al-Jalaa juga menjadi kantor biro Associated Press. Wartawan Al Jazeera Safwat al-Kahlout melaporkan bahwa seorang warga yang ada di gedung Al-Jalaa mendapat telepon dari tentara Israel yang memperingatkan akan ada serangan sekitar satu jam dari pemberitahuan itu.
Al-Kahlout dan teman-temannya, yang ada di gedung tersebut saat kejadian, segera meraih apapun yang bisa mereka selamatkan, khususnya kamera. Setidaknya, tiga misil menghantam gedung itu dan langsung membuatnya runtuh.
Al-Kahlout menceritakan dia telah bekerja di gedung Al-Jalaa selama 11 tahun dan sering melakukan siaran langsung dari atap gedung.
“Saya meliput banyak kejadian dari gedung ini. Kami punya banyak kenangan di sana dengan teman-teman,” kata Al-Kahlout. Masih belum jelas mengapa gedung Al-Jalaa menjadi target yang disasar oleh Israel.
Baca juga: Departemen Kehakiman AS Masukkan Al Jazeera Sebagai Agen Asing Qatar
Sumber: aljazeera.com