TEMPO.CO, - Kementerian Kesehatan Jalur Gaza mengatakan serangan udara pasukan Israel pada Senin malam menewaskan 24 orang di Gaza utara. Sembilan anak termasuk di antara korban tewas di tempat itu dan lebih dari seratus orang terluka.
"Mayat sembilan martir dan beberapa orang lainnya yang terluka telah dibawa ke Rumah Sakit Beit Hanoun di Jalur Gaza utara," kata Ashraf al-Qudra, juru bicara kementerian, dalam sebuah pernyataan dikutip dari Daily Sabah, Selasa, 11 Mei 2021.
Sebelumnya lebih dari 300 pengunjuk rasa Palestina terluka dalam serangan baru oleh polisi Israel bukit suci Yerusalem, Masjid Al-Aqsa, pada bentrokan Senin pagi.
Saksi mata mengatakan polisi Israel menembakkan gas air mata, granat kejut, dan peluru karet ke ratusan warga Palestina yang melemparkan batu ke arah mereka di kompleks Al-Aqsa.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan setidaknya 305 warga Palestina terluka dan 228 di antaranya dibawa ke rumah sakit, dengan beberapa dalam kondisi kritis. Polisi Israel mengatakan 21 petugas terluka.
Al-Aqsa, yang merupakan situs tersuci ketiga Islam, telah menjadi titik fokus kekerasan di Yerusalem selama bulan suci Ramadan. Ketegangan sangat tinggi karena rencana penggusuran beberapa keluarga Palestina dari lingkungan di Yerusalem Timur.
Kekerasan di kompleks suci mereda beberapa jam kemudian. Para saksi mata mengatakan polisi Israel mundur dan mulai mengizinkan warga Palestina yang berusia di atas 40 tahun untuk masuk karena dianggap tidak mungkin untuk terlibat dalam kerusuhan.
Bentrokan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran internasional tentang konflik yang lebih luas. Dalam upaya meredakan situasi, polisi Israel melarang umat Yahudi memperingati Hari Yerusalem dengan berkunjung ke Temple Mount atau Bukit Suci tempat Masjid Al-Aqsa berdiri yang dihormati oleh orang-orang Yahudi.
Polisi juga mengubah rute pawai tradisional Hari Yerusalem, di mana ribuan pemuda Yahudi yang mengibarkan bendera Israel berjalan melalui Kota Tua, sehingga melewati Gerbang Damaskus di luar kawasan muslim, yang telah menjadi titik nyala dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Saksi Mata: Kami Tak Bisa Bernafas Saat Israel Menyerbu Masjid Al-Aqsa
Sumber: DAILY SABAH