Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saksi Mata: Kami Tak Bisa Bernafas Saat Israel Menyerbu Masjid Al-Aqsa

image-gnews
Anggota polisi Israel menangkap seorang pria warga Palestina saat terlibat bentrok di kompleks Masjid Al Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, 10 Mei 2021. Israel memandang semua Yerusalem sebagai ibu kotanya, termasuk bagian timur yang dianeksasi dalam sebuah tindakan yang belum mendapat pengakuan internasional. Sedangkan Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara mereka. REUTERS/Ammar Awad
Anggota polisi Israel menangkap seorang pria warga Palestina saat terlibat bentrok di kompleks Masjid Al Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, 10 Mei 2021. Israel memandang semua Yerusalem sebagai ibu kotanya, termasuk bagian timur yang dianeksasi dalam sebuah tindakan yang belum mendapat pengakuan internasional. Sedangkan Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara mereka. REUTERS/Ammar Awad
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meski bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa telah usai, warga Palestina belum bisa melupakan apa yang terjadi di sana beberapa jam lalu. Tegangnya situasi di Masjid Al-Aqsa masih segar di ingatan karena mereka tidak hanya berupaya melawan serangan aparat Israel, tetapi juga bertahan hidup.

Ibrahim, 17 tahun, adalah salah satu warga Palestina yang berada di Masjid Al-Aqsa ketika aparat Israel melancarkan serangannya. Ia berkata, serangan terjadi pada pukul 08.00 pagi, waktu di mana kebanyakan warga Palestina menunaikan ibadah di Masjid Al-Aqsa

Di tengah ibadah, kata ia, tabung gas air mata tiba-tiba meluncur masuk ke dalam masjid. Benda itu meledak, mengagetkan para jemaat, sekaligus membakar karpet di dalam bangunan. Mereka yang panik langsung berhamburan keluar. Namun, di depan kompleks masjid, telah berdiri kurang lebih 1000 aparat Israel "menyambut" mereka.

"Salah seorang polisi melempar tabung gas air mata ke dalam masjid...Saya nyaris tidak bisa kabur. Saya kemudian mencoba bertahan di klinik masjid saat aparat Israel mulai masuk ke kompleks Al-Aqsa," ujar Ibrahim, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Senin, 10 Mei 2021.

Seorang juru kamera dibantu oleh warga saat terjatuh, saat terjadi bentrokan antara warga Palestina dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, 10 Mei 2021. REUTERS/Ammar Awad

Ibrahim tidak sendirian di klinik Masjid Al-Aqsa. Banyak warga Palestina juga lari ke lokasi yang sama. Di sana, kata Ibrahim, banyak warga terkapar, luka-luka, dan kesulitan bernafas karena ledakan gas air mata.

"Banyak dari mereka menderita luka-luka. Polisi kemudian mengusir kami lewat Bab al-Asbat (Gerbang Singa)," ujar Ibrahim.

Ketika bentrokan terjadi, ada juga yang bertahan di dalam bangunan Masjid Al-Aqsa. Salah satunya adalah Mustafa Barghouti, Ketua dari Partai Inisiatif Nasional Palestina. Ia, bersama beberapa warga Palestina lainnya, bertahan di dalam masjid karena kondisi di luar bangunan pun tak kondusif. Dari sana, ia bisa melihat warga, bahkan pekerja medis, dipukuli aparat tanpa alasan yang jelas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini adalah salah satu peristiwa paling mengejutkan yang pernah saya lihat. Mereka (aparat Israel) bahkan menyerang tim medis tanpa alasan apapun," ujar Barghouti.

Seorang anggota polisi Israel berlari di belakang seorang juru kamera selama bentrokan dengan warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, 10 Mei 2021. Bentrokan kembali pecah antara pasukan Israel dan warga Palestina di luar Masjid Al-Aqsa pada hari ini Senin, 10 Mei 2021. REUTERS/Ammar Awad

Barghouti baru bisa keluar dari masjid ketika situasi mereda. Serangan aparat Israel berakhir dengan 305 warga Palestina mengalami luka-luka. Sebanyak 228 di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu, dari sisi aparat Israel, 21 dari mereka yang cedera. Tidak ada korban jiwa.

Warga Palestina tidak langsung meninggalkan kompleks Masjid Al-Aqsa ketika aparat Israel bubar. Mereka yang dalam kondisi baik memberikan pertolongan terhadap warga-warga yang terluka. Ada juga yang membantu pengurus Masjid Al-Aqsa untuk merapihkan sisa bentrokan antara warga Palestina dan Israel.

Seperti diberitakan sebelumnya, bentrokan yang terjadi adalah perkembangan dari insiden serupa pada Jumat pekan lalu. Rencana Israel menggusur warga di permukiman Sheikh Jarrah, yang sejatinya bagian dari Palestina, telah mendorong penduduk di sana untuk melawan. Namun, Israel bergeming, menegaskan bahwa pembangunan di Yerusalem Timur, termasuk Sheikh Jarrah, tak akan terpengaruh aksi warga.

Baca juga: Jokowi Kecam Keras Pengusiran Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa

ISTMAM MP | AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UNICEF Minta Gencatan Senjata di Gaza Bukan Simbolik

4 jam lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
UNICEF Minta Gencatan Senjata di Gaza Bukan Simbolik

UNICEF memperingatkan gencatan senjata di Jalur Gaza harus bersifat substantif, bukan simbolik dan harus bisa mengakhiri bencana kemanusiaan


TNI Ungkap Alasan Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Diterjunkan AU Yordania

5 jam lalu

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengecek bantuan usai upacara keberangkatan bantuan kemanusiaan untuk Palestina di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat 29 Maret 2024. Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan payung udara orang dan payung udara barang sebanyak 900 buah ke Yordania untuk disalurkan ke Palestina melalui metode airdrop menggunakan satu pesawat Hercules C-130J TNI AU. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
TNI Ungkap Alasan Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Diterjunkan AU Yordania

Misi itu melibatkan 27 personel TNI yang sebagian besar merupakan prajurit dan sisanya satu diplomat dari Kementerian Luar Negeri.


Benjamin Netanyahu Dikritik Mantan Pegawainya

6 jam lalu

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menunjukkan foto gudang atom di Teheran selama pidatonya di sidang Majelis Umum PBB ke-73, di kantor pusat AS, Kamis, 27 September 2018. (AP Photo / Richard Drew)
Benjamin Netanyahu Dikritik Mantan Pegawainya

Benjamin Netanyahu dianggap bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober oleh Hamas karena itu balasan atas serangan sehari-hari yang dialami warga Gaza


Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

9 jam lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Joe Biden, Barack Obama dan Bill Clinton dicemooh demonstran atas dukungannya terhadap serangan Israel ke Gaza


Panglima TNI Utus 26 Anggota Kirim 900 Payung Udara untuk Bantuan ke Palestina

9 jam lalu

Acara keberangkatan pengiriman bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia kepada Palestina di Apron Land Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat, 29 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Panglima TNI Utus 26 Anggota Kirim 900 Payung Udara untuk Bantuan ke Palestina

Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto menjelaskan jenis bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia untuk Palestina yang diberangkatkan pada hari ini, Jumat, 29 Maret 2024.


Demonstran Yordania Desak Diakhirinya Perjanjian Damai dengan Israel

9 jam lalu

Massa melakukan protes untuk mendukung warga Palestina di Gaza, di dekat kedutaan Israel di Amman, Yordania, 28 Maret 2024. REUTERS/Alaa Al-Sukhni
Demonstran Yordania Desak Diakhirinya Perjanjian Damai dengan Israel

Ribuan warga Yordania menyerukan diakhirinya perjanjian perdamaian antara negara itu dengan Israel, sebagai protes atas gesonida di Gaza


Pemerintah Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Palestina Menggunakan Pesawat Hercules

11 jam lalu

Acara keberangkatan pengiriman bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia kepada Palestina di Apron Land Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat, 29 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Pemerintah Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Palestina Menggunakan Pesawat Hercules

Bantuan disalurkan menggunakan 1 unit Pesawat Hercules C-130 J TNI AU pada Jumat, 29 Maret 2024.


Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

12 jam lalu

Seorang tentara Israel berjalan di dekat truk bantuan dengan pasokan kemanusiaan yang menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

Para hakim (ICJ) dengan suara bulat memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan pasokan makanan pokok ke Gaza


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

13 jam lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

16 jam lalu

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.