Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berubah Sikap, Amerika Dukung Pemberian Paten Vaksin COVID-19 ke Negara Miskin

image-gnews
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang sektor lapangan pekerjaan dan ekonomi di Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang sektor lapangan pekerjaan dan ekonomi di Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika mengubah sikapnya soal pembagian akses paten vaksin COVID-19. Sebelumnya tidak mendukung, sekarang Amerika balik mendorong hal tersebut. Hal itu seiring dengan memburuknya pandemi COVID-19 di sejumlah negara seperti India.

Beberapa pekan terakhir, administrasi Presiden Amerika Joe Biden memang mendapat tekanan dari berbagai sisi soal isu ini. Di satu sisi, Parlemen Amerika dan negara-negara berkembang mendesaknya untuk membagikan akses ke paten vaksin COVID-19. Sementara itu, di sisi lainnya, perusahaan farmasi memintanya untuk tidak mendukung pembagian akses ke paten. Akhirnya sikap ditentukan jelang diskusi WTO.

"Pandemi COVID-19 adalah krisis global dan langkah luar biasa diperlukan untuk situasi luar biasa seperti ini," ujar negosiator Pemerintah Amerika di WTO, Katherine Tai, dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 6 Mei 2021.

Perubahan sikap itu didukung oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. Ia berkata, keputusan itu adalah langkah monumental untuk memerangi pandemi COVID-19. Selama ini, Ghebreyesus dikenal kerap mengkritik negara-negara kaya yang ia sebut menguasai mayoritas distribusi vaksin COVID-19.

Di pasar saham, kabar ini direspon dengan menurunnya nilai saham perusahaan farmasi pembuat vaksin COVID-19. Moderna (MRNA.O), Novavax (NVAX.O), dan Pfizer (PFE.N), semuanya mengalami penurunan beberapa persen.

Menurut laporan Reuters, sejumlah perusahaan farmasi sudah mulai bergerak untuk merespon perubahan sikap Pemerintah Amerika. Seorang lobbyist, yang enggan disebutkan namanya, mengklaim langkah Amerika berpotensi membuat perusahaan farmasi menurunkan kualitas dan kuantitas pengembangan vaksin di mana bakal krusial untuk perang melawan pandemi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang pelaku industri, yang juga enggan disebutkan namanya, mengatakan hal senada. Ia berkata, perusahaan-perusahaan farmasi akan melawan perubahan sikap Amerika dengan mengupayakan pembatasan-pembatasan baru. Hal itu, menurut ia, tak terhindarkan karena perusahaan farmasi untung besar selama pandemi.

Analis dari Robert W. Baird, Brian Skorney, mengaku skeptis keputusan administrasi Joe Biden soal paten vaksin COVID-19 akan berdampak besar di industri. "Saya ragu bakal ada efek jangka panjang," ujarnya.

Per berita ini ditulis, ada 155 juta kasus COVID-19 di dunia. Sebanyak 3,2 juta orang meninggal dan 133 juta telah sembuh. Di berbagai negara, penyuntikkan vaksin COVID-19 sudah digelar, namun masih banyak negara-negara berkembang yang belum kebagian suplai.

Baca juga: Agen Travel Thailand Tawarkan Tur Vaksinasi COVID-19 ke Amerika

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

13 jam lalu

Ekspresi seorang anak Palestina saat antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.


5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

1 hari lalu

Nicholas Cage. AP/Vadim Ghirda
5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

Nicolas Cage salah satu aktor senior yang telah membintangi banyak film. Apa saja?


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

1 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat


Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

2 hari lalu

Helena Lim. Instagram
Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?


Top 3 Dunia; Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

3 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ketika melakukan pembicaraan mengenai keamanan regional dan transisi energi ramah lingkungan, di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, AS, 14 November 2023. REUTERS/Leah Millis
Top 3 Dunia; Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

Top 3 dunia, Presiden Joe Biden mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto karena raihan suaranya tertinggi dalam pemilu presiden 2024.


6 Presiden Lajang di Dunia

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri liturgi Natal Ortodoks di sebuah katedral di wilayah kediaman negara bagian Novo -Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 7 Januari 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
6 Presiden Lajang di Dunia

Berikut sederet presiden yang melajang saat memimpin.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

4 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

5 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

5 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.


Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

5 hari lalu

Tenaga medis dengan alat dan pakaian pelindung bersiap memindahkan pasien positif COVID-19 dari ruang ICU menuju ruang operasi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Rabu, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.