TEMPO.CO, Jakarta - Buruknya pandemi COVID-19 di India berdampak besar ke Nepal. Dikutip dari kantor berita Reuters, jumlah kasus di Nepal meningkat puluhan kali lipat sejak pandemi COVID-19 di India memburuk. Federasi Internasional Palang Merah mengatakan, memburuknya situasi di Nepal adalah bukti betapa bahayanya situasi di India jika tak kunjung terkendali.
"Kita harus bertindak sesegera mungkin untuk menjaga kemungkinan mengendalikan bencana ini. Virus COVID-19 tidak peduli terhadap batas antar negara dan varian baru bergerak liar di Asia," ujar Alexander Matehou, Direktur Asia Pasifik untuk organisasi asal Jenewa itu, Rabu, 5 Mei 2021.
Mengacu pada data WorldOMeter, jumlah kasus COVID-19 harian di Nepal sekarang berada di kisaran 7000 kasus per hari. Dua hari sebelumnya, jumlah kasus berada di kisaran 5000 per hari.
Dibanding India yang jumlah kasus hariannya berada di kisaran 300 ribu per hari, jumlah di Nepal belum seberapa. Namun, perbedaan jumlah kasus Nepal pada bulan April dan Mei mencolok.
Seorang pasien yang menderita penyakit Covid-19 menerima perawatan di bangsal sebuah rumah sakit di New Delhi, India, 1 Mei 2021. [REUTERS / Danish Siddiqui]
Di bulan April, jumlah kasus COVID-19 harian di Nepal masih di rentang 100-150 kasus per hari. Di bulan Mei, jumlah kasus harian sudah mencapai 5000 lebih. Laporan Reuters mengatakan, jumlah kasus di Nepal Mei ini 57 kali lipat lebih banyak dibanding April lalu.
Peningkatan jumlah kasus yang pesat itu membuat sistem kesehatan di Nepal kelimpungan. Rumah sakit mulai penuh dan jenazah korban COVID-19 pun menumpuk. Di saat bersamaan, kampanye vaksinasi belum berjalan penuh karena baru 1 persen populasi yang telah disuntik vaksin.
"Apa yang terjadi di India sekarang adalah gambaran perihal apa yang mungkin terjadi di Nepal nanti jika pandemi tidak segera dikendalikan. Pandemi ini memakan nyawa tiap menitnya."
"Betapa mengerikan melihat warga tidak bisa mengucapkan perpisahan terhadap anggota keluarganya yang meninggal akibat COVID-19. Proses Kremasi pun mencapai rekor terbaru akibat varian baru COVID-19 yang menyerang kelompok usia berapapun di Nepal," ujar Kepala Palang Merah Nepal, Netra Prasad.
Laporan Reuters menambahkan bahwa Pakistan dan Bangladesh berpotensi mengalami nasib serupa dengan India. Ruang perawatan intensif di keduanya juga mulai penuh akibat pasien COVID-19. Bahkan ada yang tutup.
Baca juga: Pengadilan di India Anggap Macetnya Pasokan Oksigen Sama Dengan Genosida
ISTMAN MP | REUTERS