TEMPO.CO, Jakarta - Amerika mulai mengirim bantuan yang dibutuhkan India untuk bertahan dari gelombang kedua pandemi COVID-19. Dikutip dari kantor berita Reuters, administrasi Presiden Joe Biden mengirimkan bantuan senilai US$ 100 juta (Rp1,4 triliun). Jika tak ada halangan, bantuan tersebut akan sampai di negeri Bollywood pada Kamis ini.
Bantuan tersebut terdiri atas beberapa hal. Pemerintah Amerika mengirimkan 1000 tabung oksigen, 15 juta masker N95, 1 juta alat rapid test, serta bahan baku produksi vaksin COVID-19.
"Seperti bagaimana India dulu membantu kami saat kelimpungan menghadapi pandemi COVID-19, kami sungguh-sungguh ingin menolong India di momen-momen seperti sekarang," ujar pernyataan pers Gedung Putih, Kamis, 29 April 2021.
Bahan baku yang dikirim oleh Amerika ditaksir akan membantu India untuk memproduksi kurang lebih 20 juta dosis vaksin COVID-19. Adapun dalam pernyataan pers Gedung Putih tidak disinggung soal kelanjutan rencana pengiriman surplus vaksin COVID-19 Amerika ke India.
Seorang pria membawa kayu melintas dekat jenazah korban Covid-19 yang akan di kremasi di New Delhi, India, 26 April 2021. Rumah sakit India kini penuh sesak kehabisan pasokan oksigen dan tempat tidur.. REUTERS/Adnan Abidi
Sebelumnya diberitakan bahwa Amerika berniat mengirimkan surplus vaksin COVID-19 AstraZeneca mereka yang jumlahnya 60 juta dosis. Surplus itu akan disumbangkan ke berbagai negara dengan India salah satunya.
Administrasi PM India Narendra Modi dikabarkan melobi khusus Joe Biden agar India mendapatkan porsi terbesar dari puluhan juta dosis yang akan disumbangkan. Adapun persentase besaran surplus yang diminta Modi adalah 35 persen atau setara 21 juta dosis. Kelanjutan dari lobi itu belum diketahui.
Per berita ini ditulis, situasi di India memburuk. Dalam 24 jam terakhir, angka kasus di sana bertambah 360.960 orang. Selain itu, angka kematian di sana juga sudah melewati angka 200 ribu orang. Total, India mencatatkan 18,3 juta kasus dan 204 ribu kematian akibat COVID-19.
Baca juga: India Jawab Tsunami Covid-19 dengan Perluasan Vaksinasi, Butuh 900 Juta Dosis
ISTMAN MP | REUTERS