TEMPO.CO, - Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Amerika Serikat akan membagikan 60 juta dosis vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca ke negara lain selama beberapa bulan ke depan. Alasannya vaksin tersebut belum mendapatkan izin penggunaan.
Psaki menjelaskan vaksin AstraZeneca akan dibagikan setelah mendapat penilaian keamanan dari BPOM AS. "Itu bisa terjadi dalam minggu-minggu mendatang," katanya dikutip dari NPR, Rabu, 28 April 2021.
Gedung Putih tidak merinci negara mana yang akan menerima vaksin, tetapi sekitar 10 juta dosis siap dikirim setelah izin diberikan. Dosis yang tersisa diharapkan akan didistribusikan sepanjang Mei dan Juni.
Vaksin AstraZeneca telah digunakan secara luas di seluruh Eropa dan tempat lain di dunia. Tetapi perusahaan belum mengajukan izin darurat di AS. Vaksin tersebut dilaporkan efektif mencegah penularan dan perawatan di rumah sakit.
Namun perusahaan AstraZeneca telah menghadapi sejumlah pertanyaan dari regulator AS tentang data dari uji coba. Dengan tidak adanya otorisasi BPOM, pemerintah AS telah menyimpan jutaan dosis vaksin tersebut.
"Kami tidak perlu menggunakan AstraZeneca dalam perjuangan kami melawan Covid-19 dalam beberapa bulan ke depan," kata Psaki.
Gedung Putih menyatakan pasokan dosis vaksin yang dibuat oleh Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson akan mencukupi untuk program vaksinasi yang sedang berlangsung di Amerika Serikat. Lebih dari setengah orang dewasa Amerika telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin.
Baca juga: India Berharap Dapat Porsi Terbesar Surplus Vaksin COVID-19 Amerika
Sumber: NPR