Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

India Berharap Dapat Porsi Terbesar Surplus Vaksin COVID-19 Amerika

image-gnews
Seorang pria membawa kayu melintas dekat jenazah korban Covid-19 yang akan di kremasi di New Delhi, India, 26 April 2021. Rumah sakit India kini penuh sesak kehabisan pasokan oksigen dan tempat tidur.. REUTERS/Adnan Abidi
Seorang pria membawa kayu melintas dekat jenazah korban Covid-19 yang akan di kremasi di New Delhi, India, 26 April 2021. Rumah sakit India kini penuh sesak kehabisan pasokan oksigen dan tempat tidur.. REUTERS/Adnan Abidi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah India bergantung pada bantuan negara-negara tetangga untuk bisa bertahan dari pandemi COVID-19 yang memburuk di sana. Salah satunya adalah surplus vaksin COVID-19 yang dimiliki Amerika. Dikutip dari Channel News Asia, India berharap mendapat porsi terbesar dari 60 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca milik Amerika yang akan didonasikan secara global.

"Roda diplomasi, pendekatan WHO, serta pejabat tinggi kesehatan telah mengubah pemikiran mereka dan sekarang Amerika bersiap untuk memberikan vaksinya," ujar salah satu pejabat PM India Narendra Modi, Rabu, 28 April 2021.

Pada Senin kemarin, Gedung Putih menyatakan bahwa 10 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca sudah bisa didonasikan ke berbagai negara dalam beberapa pekan depan. Sisanya, akan didonasikan pada bulan Juni. India merupakan salah satu calon penerimanya.

Seperti diketahui, India dalam situasi buruk saat ini. Gelombang kedua pandemi COVID-19 menimbulkan banyak kasus dan kematian dalam beberapa pekan terakhir. Per berita ini ditulis, India mencatatkan 17,9 juta kasus dan 201 ribu kematian akibat COVID-19. Per harinya, pertambahan kasus bisa mencapai 300 ribu lebih.

Akibat gelombang kedua pandemi, sistem kesehatan India nyaris kolaps. Rumah sakit, misalnya, kewalahan menangani penambahan pasien karena jumlah mereka yang timpang dengan ketersediaan tempat tidur, ventilator, hingga tabung oksigen bantuan. Sementara itu, di krematorium, angka jenazah terus bertambah.

Perdana Menteri India Narendra Modi menerima dosis COVAXIN, vaksin Covid-19 yang dikembangkan dalam negeri oleh Bharat Biotech India dan Dewan Riset Medis India, di rumah sakit All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) di New Delhi , India, 1 Maret 2021.[Biro Informasi Pers India melalui REUTERS]

Vaksinasi menjadi strategi PM India Narendra Modi untuk mengendalikan situasi yang buruk itu. Namun, di saat bersamaan, produsen-produsen vaksin di India kekurangan bahan baku untuk menggenjot produksi vaksin. Alhasil, bantuan dari luar negeri, baik vaksin maupun peralatan medis, jadi andalan administrasi PM Modi.

Sumber lain di pemerintahan India mengatakan bahwa PM Modi sudah berbicara dengan Joe Biden soal situasi di negaranya dan bantuan apa yang mereka harapkan dari Amerika. PM Modi, kata sumber itu, meminta bantuan bahan baku vaksin dan 35 persen jumlah vaksin AstraZeneca yang didonasikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Perdana Menteri kami telah diyakinkan bahwa India akan menjadi prioritas Amerika, namun rasio jumlah vaksin yang diterima masih diperbincangkan."

"Kami juga menyakinkan Amerika bahwa begitu situasi pandemi COVID-19 menurun, kami akan menggenjot produksi dan distribusi vaksin ke negara lain," ujar sumber tersebut, menyinggug kesepakatan kerjasama the Quad (Amerika, India, Jepang, Australia) soal penanganan pandemi.

Pemerintah India maupun Amerika belum mau menanggapi kabar dari kedua sumber.

Sebelum pandemi di India meledak akibat gelombang kedua, India telah mengekspor dan mendonasikan lebih dari 66 juta dosis vaksin COVID-19. Hal itu terbantu kapasitas produksi mereka yang besar. Namun, situasi terbaru tidak memberikan mereka kemewahan serupa, terpaksa menghentikan ekspor untuk mendukung penanganan lokal.

Baca juga: Bantuan Negara Asing untuk Covid-19 di India Mulai Berdatangan

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

1 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

1 hari lalu

Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera partai setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilu India di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. [REUTERS / Amit Dave]
Setelah Sebut Umat Islam 'Penyusup', Narendra Modi Serang Oposisi Pro-Muslim

PM India Narendra Modi dan partai nasionalis Hindu yang dipimpinnya mulai menyerang lawan-lawan oposisi untuk memperkuat basis garis kerasnya.


Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

2 hari lalu

Ilustrasi artificial intelligence (AI). (Antara/Pixabay)
Apa Itu Deepfake? Mengenali Kecenderungan Bahayanya

Deepfake video palsu yang dibuat menggunakan perangkat lunak digital


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

2 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

2 hari lalu

Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan pidato saat menghadiri kampanye pemilu di Bengaluru, Karnataka, India, 20 April 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.


Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

3 hari lalu

Pendukung Perdana Menteri India Narendra Modi mengenakan masker yang menutupi wajahnya, saat mereka menghadiri kampanye pemilu di Meerut, India, 31 Maret 2024. REUTERS/Anushree Fadnavis
Video Deepfake Aktor Bollywood Kritik Narendra Modi Tersebar selama Masa Pemilu India

Beberapa video deepfake tersebar selama masa pemilu India, menampilkan dua aktor Bollywood papan atas yang tampak mengkritik Perdana Menteri Narendra Modi.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

3 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

6 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.