TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa menyalurkan dana bantuan sebesar €200 ribu (lebih dari Rp 3,4 miliar) untuk membantu masyarakat yang terkena dampak banjir dan siklon tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Melalui bantuan ini, Uni Eropa menyatakan solidaritasnya dengan Indonesia atas banyaknya warga yang terkena dampak Topan Seroja. Uni Eropa siap mendukung mereka yang membutuhkan di saat krisis,” kata Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket.
Bantuan €150 ribu akan dialokasikan untuk menanggapi berbagai kebutuhan dari 3.850 rumah tangga rentan di 36 desa. Uang bantuan itu, juga untuk membantu distribusi alat pelindung diri kepada 150 petugas kesehatan di 3 rumah sakit untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kasus COVID-19.
Dana bantuan itu dikucurkan melalui proyek I-COPE dan ENVISION yang didanai oleh Uni Eropa.
Presiden Jokowi saat mengunjungi kawasan yang dilanda banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat, 9 April 2021. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden.
Sementara itu, bantuan €50 ribu disalurkan lewat Operasi Perlindungan Sipil dan Bantuan Kemanusiaan Eropa (ECHO) melalui mekanisme Respon Skala Kecil. Lewat bantuan ini, diharapkan bisa memperkuat dukungan untuk proyek yang telah ada, yang dilaksanakan oleh organisasi mitra kemanusiaan Uni Eropa di Indonesia untuk menjangkau kelompok paling rentan.
Dana Respon Skala Kecil ini merupakan mekanisme global dari ECHO, yang memungkinkan pendanaan cepat untuk bantuan kemanusiaan di negara-negara yang terkena bencana alam dan bencana akibat ulah manusia.
ECHO juga menyalurkan dana bantuan €100 ribu untuk Timor Leste untuk menolong warga yang paling terkena dampak banjir di Dili. Bantuan diprioritaskan pada rumah tangga rentan, perempuan serta anak perempuan.
Baca juga: Uni Eropa Komplain Suplai Vaksin AstraZeneca Kurang