TEMPO.CO, Jakarta - AstraZeneca meyakinkan pertemuan dengan Komisi Eropa pada akhir pekan lalu, membawa hasil yang cukup bagus. Keyakinan itu disampaikan untuk menjawab pemberitaan sebuah surat kabar di Italia, yang mewartakan kalau AstraZeneca belum membalas surat komplain dari Uni Eropa soal kekurangan jumlah vaksin virus corona AstraZeneca yang harus dikirim ke negara anggota Uni Eropa.
“Kami dapat mengkonfirmasikan bahwa kami telah merespon Komisi Eropa sesuai batas waktu yang diberikan mengenai resolusi untuk mekanisme. Tim kami juga melakukan pertemuan yang kolaboratif dengan Komisi Eropa pada akhir pekan lalu,” kata Direktur bidang Humas AstraZeneca, Matthew Kent.
Sebelumnya pada Minggu pagi, 11 April 2021, Juru bicara Komisi Eropa mengkonfirmasi kalau Uni Eropa telah berkirim surat ke AstraZeneca pada 19 Maret 2021. Isi surat itu meminta agar AstraZeneca menyelesaikan sengketa dan melakukan dialog untuk menyelesaikan permasalahan.
“Pada tahap ini kami masih menunggu elemen-elemen penting, kami masih melakukan kontak dengan AstraZeneca untuk memastikan mereka mengirimkan jumlah dosis vaksin yang cukup,” kata Juru bicara Komisi Eropa.
Negara-negara anggota Uni Eropa dan AstraZeneca silang-pendapat tentang pengiriman vaksin virus corona AstraZeneca setelah perusahaan farmasi itu mengirimkan vaksin kurang dari jumlah yang tercantum dalam kesepakatan.
Surat kabar Italia Corriere della Sera pada Minggu, 11 April 2021 mewartakan AstraZeneca belum memberikan respon atas surat yang dilayangkan oleh Komisi Eropa pada 19 Maret lalu yang mengkomplain betapa sedikitnya suplai vaksin virus corona dari AstraZeneca.
Di bawah kontrak yang telah ditanda-tangani, Uni Eropa berharap bisa mendapatkan 120 juta dosis vaksin virus corona sampai akhir Maret 2021 lalu dari AstraZeneca, namun yang terjadi perusahaan itu hanya mensuplai 30,1 juta dosis vaksin. Juru bicara AstraZeneca menolak berkomentar mengenai hal ini.
Baca juga: Uni Eropa Selidiki Kasus Pembekuan Darah Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson
Sumber: Reuters