TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kota di Brasil, termasuk kota terbesar Rio de Janeiro, mencatat angka kematian yang lebih tinggi daripada angka kelahiran ketika kematian Covid-19 di Brasil semakin naik.
Selama enam bulan berturut-turut, kota paling padat di Brasil, Rio de Janeiro, menderita angka mortalitas yang tinggi, dengan mencatat 36.437 kematian pada Maret atau 16% lebih banyak dari 32.060 kelahiran baru bulan itu, menurut Catatan Sipil Nasional Brasil.
Bukan hanya Rio de Janeiro, 10 kota Brasil lainnya dengan populasi lebih dari setengah juta orang juga mencatat lebih banyak kematian daripada kelahiran bulan lalu, dikutip dari CNN, 15 April 2021.
Kota-kota di Brasil telah dihantam keras oleh lonjakan kasus Covid-19 dan kematian baru-baru ini, sebagian didorong oleh varian baru Covid-19 yang diyakini sangat menular, serta beberapa orang Brasil yang mengabaikan tindakan pencegahan jarak sosial.
Peluncuran vaksin Brasil juga terbilang lambat dikarenakan perselisihan politik internal dan kesulitan mendapatkan vaksin. Hanya 6,3 juta orang atau sekitar 3% dari populasi, yang telah divaksinasi penuh, menurut Kementerian Kesehatan Brasil, CNN melaporkan.
Pernyataan kementerian yang sama mengatakan bahwa 21,1 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, tetapi setidaknya 1,5 juta dari mereka terlambat dari jadwal untuk suntikan kedua.
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk warga Ribeirinhos atau penghuni sungai di Manacapuru, negara bagian Amazonas, Brazil, 1 Februari 2021. Brazil kini tengah menghadapi lonjakan mematikan yang didorong oleh varian baru virus Covid-19 Brazil. REUTERS/Bruno Kelly
Para ilmuwan dari lembaga kesehatan masyarakat Fiocruz mengatakan varian virus corona P1 Brasil, penyebab di balik lonjakan mematikan Covid-19 baru-baru ini, bermutasi dengan cara yang membuatnya lebih mampu menghindari antibodi.
Fiocruz menemukan terjadi mutasi virus corona di daerah lonjakan wabah, di mana virus mampu masuk dan menginfeksi sel. Perubahan itu, kata para ilmuwan, dapat membuat virus lebih kebal terhadap vaksin dan menjadi indikasi tingkat keparahan wabah di Brasil.
"Kami yakin itu adalah mekanisme pelarian lain yang diciptakan virus untuk menghindari respons antibodi," kata Felipe Naveca, salah satu penulis studi dan bagian dari Fiocruz di kota Manaus Amazon, tempat varian P1 diyakini berasal, Reuters melaporkan.
Naveca mengatakan perubahan itu tampak serupa dengan mutasi yang terlihat pada varian Covid-19 Afrika Selatan yang bahkan lebih agresif, yang menurut penelitian telah menunjukkan beberapa vaksin secara substansial mengurangi kemanjuran.
Sementara itu, laporan terbaru yang dirilis Brazilian Association of Intensive Medicine (AMIB), menemukan wabah Covid-19 semakin mempengaruhi anak-anak muda, Reuters melaporkan.
Data rumah sakit bulan lalu menunjukkan mayoritas pasien yang berada dalam perawatan intensif berusia 40 tahun atau lebih muda.
Untuk pertama kalinya sejak wabah mencapai Brasil tahun lalu, 52% tempat tidur ICU diisi oleh pasien berusia 40 tahun atau lebih muda. Angka itu melonjak 16,5% dibandingkan dengan tingkat hunian kelompok usia tersebut antara Desember dan Februari.
Tidak jelas mengapa lebih banyak orang muda yang jatuh sakit parah selama gelombang virus saat ini di Brasil, tetapi beberapa ilmuwan berpikir varian P1 baru yang berasal dari kota Manaus Amazon bisa menjadi penyebabnya.
Faktor lain, seperti vaksinasi lansia dan perilaku orang muda yang mungkin merasa kurang peduli untuk keluar dan bersosialisasi, juga dapat mempengaruhi data.
Dalam laporan terpisah, lembaga kesehatan publik Fiocruz mengatakan tingkat wabah memberi tekanan tambahan pada sistem kesehatan Brasil karena pasien yang lebih muda cenderung menghabiskan waktu lebih lama dalam perawatan intensif.
Wabah tersebut mendorong rumah sakit ke titik puncak dengan banyak pasien meninggal sebelum mendapat tempat tidur ICU.
Brasil saat ini menjadi episentrum global pandemi Covid-19, dengan kematian harian minggu lalu melebihi 4.000 jiwa. Pada Rabu Reuters mencatat 3.459 kematian baru dan 73.513 kasus tambahan.
Hingga Rabu total 361.884 orang telah terbunuh oleh Covid-19 di Brasil, jumlah kematian tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 di Dunia Tembus 3 Juta Orang